REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh mengatakan setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 5,2 juta orang terdampak banjir yang disebabkan hujan deras dan meluapnya sungai-sungai. Banjir mengakibatkan banyak warga di daerah terpencil semakin terisolasi dan membutuhkan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan dan pakaian kering.
Lokasi dan banjir yang memblokir jalan mempersulit upaya pengiriman bantuan dan penyelamatan. Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Kepala Penasihat Pemerintah Mohammad Yunus mengatakan pemerintah akan mengadopsi semua langkah yang diperlukan agar korban banjir dapat kembali ke kehidupan normal.
Pemenang Nobel itu memimpin pemerintah sementara setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri keluar negeri usai unjuk rasa besar-besaran bulan ini.
Petani dari sebuah desa di distrik Comilla, Abdul Halim, mengatakan gubuk lumpurnya tersapu banjir setinggi 10 kaki pada tengah malam. "Tidak ada barang-barang dan air, sangat jarang yang datang membawa (bantuan) masuk ke dalam desa-desa, anda harus mendekati jalan untuk mengumpulkan bantuan," kata petani berusia 65 tahun itu, Ahad (25/8/2024).