Senin 26 Aug 2024 12:57 WIB

Sejarah Pondok Pesantren Tebuireng

KH Hasyim Asyari merintis berdirinya Ponpes Tebuireng.

Red: Hasanul Rizqa
Ponpes Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Foto:

Bahkan, Kiai Hasyim sendiri ikut menjaga keamanan Ponpes Tebuireng. Kadang kala, ia berpapasan denngan kawanan penjahat yang hendak meneror para santri pada malam gelap. Alumnus Haramain itu lalu beradu fisik dengan mereka.

Dengan cekatan, Kiai Hasyim dapat mengatasi para penjahat itu. Ada yang lari tunggang langgang dan tak kembali. Namun, tak sedikit pula yang balik lagi dengan tujuan, meminta sang kiai agar mengajarkannya ilmu pencak silat.

Sejak saat itu, Kiai Hasyim mulai diakui sebagai bapak, guru, dan sekaligus pemimpin masyarakat. Bukan hanya membimbing masyarakat dalam hal ilmu-ilmu agama dan pencak silat, sang alim juga mengajarkan mereka agar produktif dalam bertani dan mengolah tanah.

Ini tentunya berdampak signifikan bagi perkembangan Ponpes Tebuireng. Bermula dari 28 orang santri pada tahun 1899, kemudian menjadi 200 orang pada tahun 1910. Sekira 10 tahun berikutnya, jumlah sanri pesantren ini melonjak menjadi lebih dari dua ribu orang. Ada dari mereka yang berasal dari Malaysia dan Singapura.