Senin 26 Aug 2024 13:05 WIB

Kekeringan dan Gagal Panen Picu Kelaparan di Guatemala

Bencana kekeringan di Guatemala semakin parah.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Warga Guatemala menjalankan program pertanian yang digagas WFP PBB untuk mengatasi masalah kelaparan dan malnutrisi.
Foto: REUTERS/Josue Decavele
Warga Guatemala menjalankan program pertanian yang digagas WFP PBB untuk mengatasi masalah kelaparan dan malnutrisi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN AGUSTIN ACASAGUASTLAN -- Kekeringan dan gagal panen menjadi ancaman yang mengerikan di Guatemala. Warga di negara itu dilanda kelaparan dan malnutrisi, terutama di daerah pedesaan akibat musibah kekeringan.

Organisasi-organisasi kemanusiaan termasuk, Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengerahkan pekerjanya untuk melatih masyarakat pedesaan Guatemala untuk mempraktikkan pertanian berkelanjutan untuk membantu mengatasi malnutrisi.

Guatemala terletak di wilayah yang dikenal sebagai Koridor Kering Amerika Tengah.  Dalam satu dekade terakhir wilayah itu dilanda kekeringan yang semakin lama dan lebih parah, serta peristiwa cuaca ekstrem seperti angin topan yang menyebabkan kerusakan yang meluas.

Hal ini membuat keluarga-keluarga di Koridor Kering, terutama petani skala kecil dan menengah serta masyarakat adat dalam situasi rentan tidak dapat memberi makan anak-anak mereka dengan memadai. Data UNICEF menunjukkan stunting di Guatemala merupakan salah satu yang tertinggi di Amerika Latin. Pada tahun 2022, 44 persen tinggi anak-anak di Guatemala dibawah normal untuk usianya.