Senin 26 Aug 2024 13:29 WIB

HIMATIKA UAD Gelar Pelatihan Ramah Lingkungan di Kalurahan Mulyodadi

Saat ini, pembuatan aplikasi TrasUp telah mencapai 90 persen.

Red: Fernan Rahadi
Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Program yang berfokus pada penerapan EcoWaste Management System Terintegrasi berbasis TrasUp di Kalurahan Mulyodadi ini bertujuan untuk mengelola limbah organik dan anorganik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.
Foto: dokpri
Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Program yang berfokus pada penerapan EcoWaste Management System Terintegrasi berbasis TrasUp di Kalurahan Mulyodadi ini bertujuan untuk mengelola limbah organik dan anorganik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Program yang berfokus pada penerapan EcoWaste Management System Terintegrasi berbasis TrasUp di Kalurahan Mulyodadi ini bertujuan untuk mengelola limbah organik dan anorganik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.

Tim yang terdiri dari 14 mahasiswa ini memulai perjalanan mereka dengan melakukan observasi dan pemetaan permasalahan limbah di Kalurahan Mulyodadi. Setelah mendapatkan pemahaman mendalam tentang situasi dan kebutuhan masyarakat, tim HIMATIKA kemudian merancang sistem manajemen limbah yang terintegrasi.

Melalui pendekatan teknologi berbasis aplikasi TrasUp, mereka mampu menciptakan solusi yang tidak hanya efektif dalam pengelolaan limbah, tetapi juga mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dalam proses pengembangan ini, tim mengalami berbagai tantangan, mulai dari teknis hingga sosial.

Namun, dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mereka berhasil mengatasi berbagai hambatan tersebut. Saat ini, pembuatan aplikasi TrasUp telah mencapai 90 persen, dengan fitur-fitur utama yang sudah dapat dioperasikan.

Aplikasi ini dirancang untuk memfasilitasi proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan limbah menjadi produk bernilai jual. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk dosen pembimbing dan masyarakat Kalurahan Mulyodadi yang turut berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan. Aplikasi TrasUp diharapkan dapat diluncurkan sepenuhnya dalam waktu dekat, dan menjadi model pengelolaan limbah yang dapat diterapkan di wilayah lain.

PPK Ormawa HIMATIKA UAD menunjukkan bahwa sinergi antara mahasiswa, teknologi, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi konkret untuk permasalahan lingkungan, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang positif.

"Di tengah meningkatnya penumpukan limbah, kami dari tim ppk ormawa hmps matematika universitas ahmad dahlan mengadakan acara pelatihan dan sosialisasi yang diadakan di balai desa kalurahan mulyodadi menarik perhatian banyak warga yang antusias. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai teknik ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar juru bicara PPK Ormawa HIMATIKA UAD dalam siaran persnya, Senin (26/8/2024).

Acara ini mencakup beberapa sesi menarik yang berfokus pada solusi inovatif untuk pengelolaan sampah dan keberlanjutan di antaranya pertama, pembuatan Ecoenzim di mana peserta belajar membuat ecoenzim, larutan fermentasi yang terbuat dari bahan organik seperti buah-buahan dan sayuran. Ecoenzim ini berfungsi mengurangi bau sampah dan meningkatkan kesuburan tanah. Penanggung jawab pembuat ecoenzim menjelaskan, “Ecoenzim adalah solusi sederhana namun efektif. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita dapat mengurangi sampah dan mendukung kesehatan tanah.

Kedua, teknik Re-Eco Print. Sesi ini mengajarkan peserta cara mencetak ulang produk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Dengan teknik Re-Eco Print, peserta dapat membuat produk cetak seperti tas dan pakaian dengan pewarna alami dan bahan daur ulang. “Re-Eco Print membuka peluang kreatif dan mendukung pengurangan limbah tekstil,” ujar salah satu peserta.

Ketiga, pembuatan Sofa Botik. Acara juga menampilkan pelatihan pembuatan sofa botik dari bahan bekas seperti botol plastik dan kain. Teknik ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menawarkan cara baru untuk mendekorasi rumah dengan barang-barang daur ulang. “dengan menggunakan botol plastik bekas, car aini sangat efektif untuk memanfaatkan bahan bekas menjadi furnitur berguna,” kata salah satu peserta.

Keempat, Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. “penemuan ini adalah solusi untuk mendaur ulang minyak jelantah yang sudah tidak terpakai atau bekas sekaligus menciptakan produk yang bermanfaat,” jelas narasumber.

Kelima, budidaya Magot. Peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang budidaya magot, larva lalat yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pengelola sampah organik. “Budidaya magot adalah langkah penting untuk pengelolaan sampah organik yang lebih efisien,” ungkap salah seorang narasumber yang hadir.

 

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement