REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Para petani di wilayah Kecamatan Kandanghaur menjerit karena tanaman padi mereka mengalami gagal panen (puso). Kondisi yang terjadi akibat kekeringan itu membuat mereka mengalami kerugian yang besar.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandnaghaur, Waryono mengatakan, areal tanaman padi di wilayahnya yang mengalami puso mencapai 578 hektare. Lahan itu dipastikan sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Selain tanaman padi yang sudah dipastikan puso, kata Waryono, ada pula persawahan yang kondisinya kini kekeringan. Dia menyebutkan, luas areal yang kekeringan itu mencapai 1.050 hektare. ‘’Kondisi itu tersebar di lima desa di Kecamatan Kandanghaur. Yaitu, Desa Karanganyar, Karangmulya, Wirakanan, Wirapanjunan dan Pranti.
Adapun umur tanaman padi yang puso maupun kekeringan itu berkisar antara 30 – 50 hari. Karenanya, petani sudah mengeluarkan biaya yang besar, mulai dari proses tanam hingga pemupukan. ‘’Modal yang sudah dikeluarkan sekitar Rp 5 juta per hektare,’’ kata Waryono.