Senin 26 Aug 2024 15:36 WIB

Menteri Keamanan Israel Ungkap Rencana Bangun Sinagog di Al-Aqsa

Itamar Ben Gvir sudah berulang kali merangsek Masjid al-Aqsa.

Menteri Keamanan ekstrem kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dilaporkan kembali menyerbu kompleks masjid suci al-Aqsa di Yerusalem, Ahad (21/5/2023).
Foto: AP
Menteri Keamanan ekstrem kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dilaporkan kembali menyerbu kompleks masjid suci al-Aqsa di Yerusalem, Ahad (21/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan dia akan membangun sinagog di Kompleks al-Aqsa di Yerusalem. Ini meningkatkan kekhawatiran umat Islam bahwa Israel berencana menghancurkan Masjid al Aqsa.

Pandangan Ben Gvir itu dilaporkan media Israel Yedioth Ahronoth pada Senin. Ben-Gvir telah berulang kali mengunjungi situs tersebut dan mengklaim bahwa orang Yahudi, seperti halnya umat Islam, harus diizinkan untuk beribadah di sana. Dia telah dikritik karena upayanya menghasut kekerasan agama.

Baca Juga

Dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif, kompleks itu  menampung Masjid al-Aqsa dan Masjid Umar. Merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, kompleks ini diawasi oleh Dewan Wakaf sejak Israel menaklukkannya pada Perang Enam Hari 1967.

Israel kemudian menetapkan status quo yang secara resmi masih berlaku, dengan menetapkan bahwa orang Yahudi dapat mengunjungi situs tersebut tetapi tidak berdoa di sana. Menurut hukum Yahudi yang ketat, orang Yahudi dilarang memasuki situs yang pernah menjadi tempat Kuil Yahudi, agar tidak masuk ke dalam area paling suci yang hanya digunakan oleh Cohanim. 

Status quo ini telah berulang kali dilanggar oleh agama Yahudi nasional selama beberapa minggu terakhir, termasuk pada Ahad, ketika sekelompok orang terlihat di lapangan saat beribadah, sementara polisi hanya berjaga-jaga.

Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel dari partai ultra-Ortodoks Shas meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk campur tangan dan "menempatkan Ben Gvir pada tempatnya." 

photo
Provokasi Israel di Kompleks Masjid al-Aqsa - (Republika)

Dia mengatakan komentar menteri yang tidak bertanggung jawab tersebut “membahayakan aliansi strategis Israel dengan negara-negara Muslim,” yang merupakan bagian dari koalisi melawan Iran. Kantor Perdana Menteri menjawab bahwa tidak ada perubahan terhadap status quo.

Sekelompok pemukim Israel, di bawah perlindungan polisi Israel, Senin pagi menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki. Saksi mata mengatakan puluhan penjajah memasuki situs suci tersebut secara berkelompok, melakukan tur provokatif ke seluruh kompleks, dan melakukan ritual Talmud.

Selama penyerangan tersebut, polisi Israel memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke masjid. Selain itu, polisi Israel memperketat pembatasan di gerbang Kota Tua, yang secara efektif mengubah daerah tersebut menjadi zona militer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement