Senin 26 Aug 2024 17:24 WIB

Ketika Transisi Energi Mengorbankan Masyarakat dan Satwa

Mereka yang tinggal di Gurun Thar terdampak keberadaan turbin.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Turbin angin di Gurun Thar, India, yang dinilai merugikan kehidupan para peternak setempat.
Foto: Idrees Mohammed/AFP
Turbin angin di Gurun Thar, India, yang dinilai merugikan kehidupan para peternak setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAISALMER -- Pembangkit listrik tenaga angin di gurun Thar India memasok energi terbarukan bagi negara terpadat di dunia. Namun mereka yang tinggal di gurun itu terdampak keberadaan turbin.

Hal ini menunjukkan ketidakseimbangan di negara penghasil emisi karbon ketiga dunia dalam upaya meningkatkan kapasitas energi ramah lingkungan. "Perusahaan-perusahaan besar datang ke sini dan membangun turbin angin, tapi itu tidak berguna bagi kami," kata penggembala berusia 65 tahun Nena Ram, seperti dikutip dari France24, Senin (26/8/2024).

Ram menggambarkan sistem pertanian kuno yang dijungkirbalikkan oleh turbin-turbin raksasa. India dilanda cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim seperti kekeringan, gelombang panas, dan banjir.

Namun, bagi warga yang tinggal di wilayah energi terbarukan diproduksi, mereka merasa harus dikorbankan bagi kebaikan banyak orang. Di barat Negara Bagian Rajasthan, di mana sebagian besar gurun Thar berada, warga kehilangan lahan penggembalaan. Turbin juga merusak hutan suci yang mereka sebut "orans."