Senin 26 Aug 2024 19:49 WIB

Titin Ungkap Dugaan Kekerasan pada Sudirman, Ditembak Peluru Karet

Sudirman ditembak pakai peluru karet pada bagian belakang tubuhnya

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kakak dan ayah Sudirman mengaku kesulitan untuk bertemu dengan Sudirman
Foto: Dok Republika
Kakak dan ayah Sudirman mengaku kesulitan untuk bertemu dengan Sudirman

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Dugaan tindakan kekerasan yang dialami Sudirman, salah seorang terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016, kembali terungkap. Hal itu disampaikan pengacara yang pernah mendampingi Sudirman pada 2016, Titin Prialianti. Dia menemui Sudirman di Lapas Banceuy pada 22 Agustus 2024.

Titin mengatakan, pihaknya bersama keluarga Sudirman selama ini sulit menemui Sudirman bahkan tidak mengetahui keberadaannya. Namun, pihak Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) akhirnya memperoleh informasi bahwa Sudirman ditahan di Lapas Banceuy, sehingga ia pun bergegas menemuinya.

Baca Juga

Titin mengungkapkan, saat berbincang, ia melihat gesture tubuh Sudirman yang dirasanya ada kejanggalan. Saat itulah, Sudirman mengungkapkan tindakan kekerasan yang dialaminya saat menjalani pemeriksaan di Polres Cirebon Kota pada 2016 silam.

‘’Saya melihat gestur tubuhnya, ini anak kayak yang sakit, tidak nyaman. Saya tanya kamu kenapa duduk gelisah? (Sudirman menjawab) Saya nggak bisa duduk lama-lama, Bu,’’ ujar Titin, saat ditemui di Cirebon, kemarin.

Titin pun menanyakan penyebab kondisi itu kepada Sudirman. Lalu Sudirman menjawab rasa sakit itu dirasakannya akibat ditembak peluru karet, saat menjalani pemeriksaan di Polres Cirebon Kota pada 2016 silam. Kakak Sudirman kemudian membuka pakaian Sudirman dan terlihat ada semacam cekukan di bagian belakang tubuh Sudirman, yang diduga akibat tembakan peluru karet tersebut.

Selain ditembak pakai peluru karet pada bagian belakang tubuhnya, Sudirman juga mengatakan kepada Titin bahwa ia diinjak dan ditendang. Hal itu dialaminya saat diinterogasi polisi pada 2016 dan dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya. Dampak dari tindak kekerasan itupun masih dirasakan Sudirman hingga saat ini.  

‘’Kalau tidur sering bangun karena sakit. Jadi harus ganti dulu posisinya. Terus, bangun dulu, nanti dilanjut (tidur) lagi. Itu setiap malam dia gelisah seperti itu,’’ kata Titin.

Titin mengaku tidak mengetahui hal itu karena Sudirman tidak pernah menceritakan detail tindak kekerasan yang dialaminya saat menjalani pemeriksaan oleh polisi pada 2016.

Tak hanya Sudirman, Saka Tatal, mantan terpidana kasus Vina, juga baru menceritakan detail tindakan kekerasan yang dialaminya pada 2024 ini. Begitu pula Aldi, salah satu saksi yang pernah ditangkap dan menjalani pemeriksaan polisi pada 2016 bersama para terpidana lainnya. ‘’Padahal (cerita detail) hal-hal itu tidak pernah kita dapatkan di 2016,’’ katanya.

Sudirman pun hingga kini masih mendekam di Lapas Banceuy setelah dipinjam oleh Polda Jabar pada 21 Mei 2024. Sedangkan enam terpidana lainnya dalam kasus Vina, sudah dikembalikan ke Lapas Cirebon pada 15 Agustus 2024.

 

Titin mengungkapkan, tim Peradi sudah mengupayakan agar Sudirman bisa segera dikembalikan ke Lapas Cirebon. Begitu pula dengan pihak keluarga Sudirman, yang juga sangat berharap agar Sudirman dikembalikan ke Lapas Cirebon. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement