Selasa 27 Aug 2024 06:00 WIB

Keluarga Asal Rawa Kalong yang Lahirkan Juara Panahan Berkuda Hingga ke Prancis

Anak-anak pasangan Sunaryo-Ernita hampir setiap hari belajar panahan di rumahnya.

Red: A.Syalaby Ichsan
Arsa Wening Arrosyad beraksi pada ajang kejuaraan panahan berkuda (Horseback Archery) International Mounted Archery Games Grunwald 2022, di Polandia, Selasa (3/5).
Foto: Dok. KPBI
Arsa Wening Arrosyad beraksi pada ajang kejuaraan panahan berkuda (Horseback Archery) International Mounted Archery Games Grunwald 2022, di Polandia, Selasa (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Mata Ernita Susanti (37 tahun) memicing. Dia sedang fokus membidik target sejauh 70 meter. Beberapa kali anak panahnya mengenai sasaran. Tidak sedikit yang meleset. Ernita mengincar target huruf mim alias mumtaz yang mempunyai poin tujuh. Di luar mim, ada tiga lingkaran yang mengitarinya. Masing-masing mempunyai poin berbeda, yakni lima, tiga hingga satu. Jika target tidak terkena sempurna, nilainya nol.

Di lapangan hijau di Jalan Bojong Sari, Rawa Kalong, Tangerang Selatan, ada beberapa keluarga lain yang berlatih panah. Mereka tergabung dalam Komunitas Panahanan Berkuda Indonesia (KPBI). Pada umumnya, komunitas yang dibentuk pada 2015 ini berbasis keluarga dengan ayah, ibu, dan anak-anaknya. Pada masa istirahat, mereka asyik bercengkerama. Beragam kudapan yang dibawa para keluarga tersebut menjadi teman berbincang yang asyik ketika hari mulai siang.

Baca Juga

BACA JUGA: Niat Sholat 5 Waktu untuk Makmum dan Imam

Sabtu itu, Ernita dan para anggota KPBI sedang melakukan latihan rutin. Khusus buat Ernita, dia memang sedang menyiapkan diri untuk menjadi peserta festival panahan di Turki, Conquest Cup, Fetih Kupasi 2018 pada 24-28 Mei. Kejuaraan yang mengombinasikan antara panahan tradiisonal dan panahan modern ini akan dihelat di Istanbul, Turki. Ernita menjadi calon peserta perempuan satu-satunya dari Indonesia yang mewakili panahan tradisional. Dia berangkat bersama empat peserta pria yang juga merupakan pemanah tradisional.