Senin 26 Aug 2024 23:59 WIB

Pemerintah Percepat Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis, Dukung Transisi Energi Bersih

ESDM mendorong pemerintah daerah untuk mulai mengonversi kendaraan dinas

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah Indonesia terus mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif utamanya adalah Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis, yang dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Foto: dok istimewa
Pemerintah Indonesia terus mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif utamanya adalah Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis, yang dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif utamanya adalah Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis, yang dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan dukungan dari badan usaha, baik BUMN maupun swasta. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik.

Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengapresiasi peran aktif badan usaha dalam mewujudkan visi lingkungan yang lebih bersih. "Kolaborasi ini adalah bagian dari upaya memperluas program konversi, yang juga melibatkan 64 unit melalui CSR di tahun 2023 dan 1.000 unit pada 2024," kata Dadan.

Selain itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk mulai mengonversi kendaraan dinas mereka menjadi motor listrik, guna mendukung program ini.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiana Dewi, menekankan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik tidak hanya akan mengurangi emisi karbon, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. "Pertumbuhan kendaraan listrik ini akan melahirkan keterampilan baru dan green jobs, yang mendukung transisi energi berkeadilan dan ketahanan energi nasional," jelas Eniya.