Selasa 27 Aug 2024 06:40 WIB

Belasan Rumah di DIY Rusak Akibat Gempa

Kerusakan rumah paling banyak terdapat di Gunungkidul.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Satria K Yudha
Ilustrasi Gempa. BMKG mencatat gempa di Yogyakarta tersebut berkekuatan 5,8 skala Richter (SR).
Foto: .
Ilustrasi Gempa. BMKG mencatat gempa di Yogyakarta tersebut berkekuatan 5,8 skala Richter (SR).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaporkan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh gempa yang terjadi pada Senin (26/8/2024) malam. Setidaknya, dilaporkan sejumlah rumah hingga pasar rusak akibat gempa dengan kekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang DIY tersebut. 

Kabid Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana mengatakan, kerusakan tersebut terjadi di empat kabupaten di DIY. Rinciannya yakni di Kabupaten Gunungkidul tercatat ada delapan unit rumah yang rusak di kawasan Kapanewon Nglipar, Semanu. 

Baca Juga

Pihaknya mencatat kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini mengingat pusat gempa dilaporkan di 95 kilometer barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 30 kilometer.  

Selain itu, di Kabupaten Kulon Progo juga dilaporkan satu rumah rusak di Kapanewon Sentolo. Di Kabupaten Sleman, satu pasar juga mengalami kerusakan di Kapanewon Prambanan. 

Di Kabupaten Bantul, juga dilaporkan satu rumah mengalami kerusakan di Kapanewon Pandak. Sedangkan, di Kota Yogyakarta belum ada laporan adanya rumah maupun fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan. “Total hingga saat ini ada 11 rumah dan pasar yang mengalami kerusakan,” kata Edhy, Senin (26/8/2024) malam. 

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi mengguncang DIY pada pukul 19.57 WIB dengan kekuatan 5,8 skala Richter (SR). Pusat gempa diketahui berada di barat daya Kabupaten Gunungkidul, DIY. 

"Lokasi gempa 95 kilometer barat daya Gunungkidul, DIY," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Senin (26/8/2024) malam. 

BMKG menyebut, gempa terjadi di kedalaman 30 kilometer. Meski begitu, BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement