Selasa 27 Aug 2024 08:55 WIB

Delegasi Pemuda ASEAN Pelajari Inovasi Ekonomi Digital Cina untuk Kemajuan Regional

Tahun ini, ASEAN Foundation bekerja sama dengan Xiamen University.

Red: Fernan Rahadi
The ASEAN Foundation, dengan dukungan Mission of the Peoples Republic of China to ASEAN menyelenggarakan ASEAN-China Youth Exchange Camp pada 26-31 Agustus di Xiamen dan Quanzhou, Cina. Acara ini diikuti oleh sebanyak 24 pemuda dari 10 negara ASEAN dan Cina.
Foto: dokpri
The ASEAN Foundation, dengan dukungan Mission of the Peoples Republic of China to ASEAN menyelenggarakan ASEAN-China Youth Exchange Camp pada 26-31 Agustus di Xiamen dan Quanzhou, Cina. Acara ini diikuti oleh sebanyak 24 pemuda dari 10 negara ASEAN dan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- The ASEAN Foundation, dengan dukungan Mission of the People’s Republic of China to ASEAN menyelenggarakan ASEAN-China Youth Exchange Camp pada 26-31 Agustus di Xiamen dan Quanzhou, Cina.

ASEAN-China Youth Exchange Camp adalah wadah diskusi dan pertukaran gagasan generasi muda untuk kemajuan kerja sama ASEAN-Cina. Diikuti 24 pemuda dari 10 negara ASEAN dan Cina. Penyelenggaraan inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan membentuk ikatan kuat generasi muda melalui kegiatan dialog, pertukaran budaya, dan aktivitas pembelajaran.

Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Piti Srisangnam mengatakan, selain menjadi bagian perayaan hubungan kerja sama ASEAN-Cina yang telah berjalan selama 33 tahun, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kemitraan ASEAN Foundation dengan Pemerintah Republik Rakyat China melalui skema ASEAN-China Cooperation Fund.

Sejak tahun 2022, ASEAN-China Cooperation Fund telah berperan penting memperkuat kerja sama ASEAN-Cina melalui berbagai inisiatif program untuk membangun sumber daya manusia serta menyatukan visi kerja sama ASEAN-Cina yang berkelanjutan melalui peran aktif generasi muda sebagai pionir kemajuan di kawasan.

Tahun ini, ASEAN Foundation bekerja sama dengan Xiamen University sebagai tuan rumah ASEAN-China Youth Exchange Camp. Agenda acara mencakup serangkaian kuliah, diskusi, dan aktivitas pembelajaran melalui pengalaman yang berfokus pada tema ‘Ekonomi Digital Mendorong Kemitraan ASEAN-Cina melalui Kerja Sama Ekonomi Digital untuk Prtumbuhan Ekonomi Berkelanjutan.’

Asisten Profesor Ekonomi di Institut Studi Ekonomi Wang Yanan

(WISE), Universitas Xiamen, Prof Mao Jiaming menambahkan para peserta akan mendapatkan pemahaman komprehensif perkembangan ekonomi digital Cina dan bagaimana pengaruhnya terhadap kerja sama ASEAN dan Cina.

"Ekonomi digital dan inovasi teknologi telah membuka jalan berkembang pesatnya berbagai bisnis model inovatif seperti raksasa e-commerce Taobao, platform media sosial Tiktok dan solusi FinTech Alipay.” jelas Prof Mao.

Ia mengungkapkan, data tahun 2022 menunjukkan pangsa pasar ekonomi digital Cina

mencapai 50,2 triliun RMB atau setara 6,9 triliun dolar AS. “Jumlah ini menunjukkan bahwa industri digital menyumbang sebagian besar pertumbuhan Produk Domestik Bruto Cina, yaitu sebesar 41 persen, lebih besar dari pangsa PDB sektor manufaktur sejumlah 40 persen,” ungkapnya.

Generasi muda adalah pemacu perkembangan ekonomi digital Cina, dan anak muda ASEAN juga memiliki potensi yang sama untuk mengembangkan ekonomi digital di kawasan. Keterlibatan aktif anak muda dalam ekonomi digital membuka peluang untuk membangun ekonomi digital sebagai dasar kerja sama ekonomi yang berkelanjutan antara ASEAN dan Cina.

Program ini akan mencakup kunjungan ke situs sejarah dan budaya, kunjungan ke

perusahaan-perusahaan pemimpin ekonomi digital seperti SDIC Intelligence (Xiamen)

Information Co.,Ltd dan Yealink, serta sesi interaktif yang dirancang untuk mempromosikan dialog dan kolaborasi antar individu.

Arrizqy Yulianto, peserta dari Universitas Indonesia mengungkapkan ASEAN-China Youth Exchange Camp adalah kesempatan berharga guna memperkenalkan budaya sekaligus menjalin kolaborasi untuk mendorong jalinan persahabatan yang menjunjung kesamaan nilai dalam keberagaman sosial budaya. “Kami sangat senang dan bangga sebagai wakil Indonesia. Bertemu dengan anak muda dan fasilitator yang menginspirasi dari negara-negara anggota ASEAN dan Cina. Sejak kami tiba, sambutan hangat Universitas Xiamen membuat pengalaman ini tak terlupakan," katanya.

Peserta akan terlibat dalam sesi yang mencakup topik seperti pengenalan dan sejarah Cina, hubungan ASEAN-Cina, serta dampak ekonomi digital untuk pertumbuhan berkelanjutan. “Ini adalah kesempatan penting generasi muda ASEAN untuk mempelajari kemajuan ekonomi digital di Cina dan manfaatnya bagi kelangsungan kerja sama kita di masa depan. Kami berharap para peserta membawa berbagai ide menumbuhkan pemahaman kerja sama ASEAN-Cina di level masyarakat dalam beragam inisiatif di negaranya masing-masing," tutur Srisangnam.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement