Selasa 27 Aug 2024 13:25 WIB

Muslim Sunni Jadi Wapres, Ini Respons Presiden Iran

Seorang muslim sunni diangkat menjadi presiden Iran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN STATE TV (IRIB) / HANDOUT HA
Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Seorang reformis berusia 44 tahun bernama Abdolkarim Hosseinzadeh sejak 2012 mewakili kota-kota barat laut Naghadeh dan Oshnavieh di parlemen Iran.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Senin (26/8/2024) menunjuk seorang politisi dari minoritas Sunni sebagai wakil presidennya untuk pembangunan pedesaan, media resmi melaporkan hal ini.

Baca Juga

"Dengan dekrit, presiden menunjuk Abdolkarim Hosseinzadeh ke jabatan wakil presiden yang bertanggung jawab atas pembangunan pedesaan dan daerah-daerah tertinggal di negara itu karena pengalamannya yang berharga," kata situs web kepresidenan, dikutip dari laman The New Arab, Selasa (27/8/2024).

Muslim Sunni mencakup sekitar 10 persen dari populasi Iran, yang sebagian besar adalah Syiah dan Islam Syiah adalah agama resmi negara Iran.

Mereka yakni orang-orang sunni di Iran sangat jarang memegang posisi kunci kekuasaan sejak revolusi Islam pada tahun 1979.

Iran memiliki banyak wakil presiden, yang bertugas memimpin organisasi yang terkait dengan urusan kepresidenan di negara tersebut.

Hosseinzadeh seorang reformis berusia 44 tahun, sejak 2012 telah mewakili kota-kota di barat laut Naghadeh dan Oshnavieh di parlemen Iran.

Hosseinzadeh telah berbicara di depan umum pada beberapa kesempatan untuk membela hak-hak kaum Sunni Iran.

Selama kampanye pemilihannya, Pezeshkian yang juga seorang reformis, mengkritik kurangnya representasi bagi kelompok minoritas etnis dan agama, khususnya suku Kurdi Sunni, di posisi-posisi penting di Iran.

Lahir pada tahun 1980 di Naqadeh, Hosseinzadeh meraih gelar master dalam perencanaan kota dari Universitas Sains dan Teknologi Teheran dan dikenal sebagai tokoh politik reformis.

Hosseinzadeh pernah menjabat sebagai kepala blok Hak Kewarganegaraan di parlemen dan mewakili Naqadeh dan Ashnoye di Dewan Islam selama dua periode. 

Pengangkatan Hosseinzadeh terjadi di tengah pergeseran politik yang signifikan di Iran, menyusul kematian mantan Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter, dengan Massoud Pezeshkian yang kini memimpin Republik Islam Iran.

 

sumber : The New Arab
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement