Selasa 27 Aug 2024 15:20 WIB

Raja-Raja Jawa dan Pekembangan Islam dalam Teks Sastra Jawa

Teks sastra Jawa justru sangat menekankan keberlangsungan budaya pra-Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pengunjung berada di halaman Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Masjid yang dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama atau Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa tersebut merupakan destinasi wisata religi andalan di Kabupaten Demak.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung berada di halaman Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Masjid yang dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama atau Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa tersebut merupakan destinasi wisata religi andalan di Kabupaten Demak.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Babad Tanah Jawi adalah salah satu teks Jawa yang dikategorikan sebagai teks historis Jawa. Babad Tanah Jawi memberi pembenaran atas perubahan kerajaan Jawa dari kerajaan Hindu-Buddha Majapahit ke Islam Demak, dan selanjutnya Mataram pada pertengahan abad ke-16. 

Teks Babad Tanah Jawi memberi penekanan bahwa semua kerajaan Jawa sejak masa pra-Islam diperintah oleh satu garis keturunan tunggal, melalui genealogi raja-raja Jawa yang tidak terputus hingga masa kekuasaan Mataram Islam. 

Baca Juga

Dengan demikian, berdirinya kerajaan-kerajaan Jawa dengan label Islam dipahami tetap berada dalam rangkaian perkembangan budaya Jawa. Maka raja-raja Mataram mendapat legitimasi magis-religius untuk berkuasa di kerajaan baru yang bernafaskan Islam.

Di antara teks sastra Jawa adalah Babad tanah Jawi, Serat Kandangin Ringgit Purwa, Major Serat Kanda, Major Babad Surakarta, Hikayat Banjar, Babad Arung Bondhan, Babad Cirebon, Sejarah Banten, Babad Godok, dan Serat Centini.