Selasa 27 Aug 2024 14:56 WIB

Erick Ungkap Perhatian Jokowi terhadap Kasus Cacar Monyet

DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Kasus Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi).
Foto: Freepik
Kasus Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi kasus cacar monyet atau mpox. Erick mengatakan komitmen ini ditunjukkan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pagi tadi menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka membahas antisipasi dan penanganan kasus cacar monyet atau mpox," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Selasa (27/8/2024).

Baca Juga

Erick menyampaikan Jokowi menaruh perhatian khusus terkait kasus tersebut. Meski fatalitas mpox di Indonesia rendah dan masih terkendali, Erick mengatakan Jokowi meminta untuk tetap waspada.

"Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan orang, barang, alat angkut, dan lingkungan, di pintu masuk negara, khususnya yang berasal dari negara terjangkit," kata Erick.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet (Monkeypox/Mpox) sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, sementara berdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.

Secara rinci, tercatat enam kasus pada Januari 2024, lalu tiga kasus pada Februari 2024, kemudian masing-masing satu kasus pada Mei dan Juni terjadi di luar Jakarta.

"Adapun kasus-kasus tersebut ditemukan di Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang dan Tanjung Priok. Seluruh kasus ditemukan pada warga berusia 21 sampai 50 tahun," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement