Selasa 27 Aug 2024 16:16 WIB

60 Asosiasi Media Massa di Eropa Tuduh Israel Bantai Jurnalis di Gaza

Lebih dari 130 jurnalis dan profesional media Palestina telah dibunuh Israel.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Infografis Jurnalis Palestina Dihantui Serangan Tentara Israel
Foto: republika ,infografis
Infografis Jurnalis Palestina Dihantui Serangan Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Sekitar 60 organisasi media dan hak asasi manusia pada Senin (26/8/2024) mendesak Uni Eropa (UE) untuk menangguhkan perjanjian kerja sama dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada Israel. Mereka juga menuduh Israel membantai jurnalis di Gaza, Palestina.

"Menanggapi jumlah jurnalis yang terbunuh dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pelanggaran kebebasan pers yang sering terjadi oleh otoritas Israel sejak dimulainya perang dengan Hamas, Reporters Without Borders (RSF) dan 59 organisasi lainnya menyerukan kepada Uni Eropa untuk menangguhkan Perjanjian Asosiasi dengan Israel dan untuk mengadopsi sanksi yang ditargetkan terhadap Israel yang bertanggung jawab," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

Baca Juga

Seruan itu disampaikan menjelang pertemuan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussels pada tanggal 29 Agustus 2024.

Periode setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 dan serangan balasan Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza telah menjadi yang paling mematikan bagi jurnalis dalam beberapa dekade. Hal ini disampaikan dalam surat yang dikeluarkan RSF dan 59 organisasi lainnya.