REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pekan lalu menyalurkan bantuan sembako berupa beras sebanyak 34 karung dengan berat 15 kilogr per karung dan minyak goreng sebanyak 50 kilogram untuk Pengungsi Rohingya di Lhoksumawe.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Koordinator MER-C Aceh, Ira Hadiati kepada Kepala Desa Ulee Blang Mane M Khalis Munadi, yang mengelola dapur umum untuk kebutuhan makanan pengungsi Rohingya di Desanya.
Ira mengatakan, saat ini pengungsi Rohingya di Aceh tersebar di beberapa wilayah dan setiap kamp pengungsian memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Karena itu, MER-C dalam hal ini berusaha memberikan bantuan sesuai kebutuhan dilapangan.
“Sebelumnya saya juga sudah memberikan bantuan di dua lokasi, yaitu di Mina Raya dan di Pidi. Pada tiap kamp pengungsi itu terdapat kebutuhan yang masing-masing berbeda. Di Mina Raya mereka butuh pakaian, di Pidi mereka butuh sanitasi, air bersih dan kamar mandi, kemudian di Lhoksumawe, saya dapat info karena mereka pindahan dari Sabang mereka membutuhkan makanan,” kata Ira dalam siaran pers yang diterima Republika pada Selasa (27/8/2024).
Sementara untuk pengungsi Rohingya di Aceh Timur, MER-C juga membagikan bantuan berupa iqra dan Alquran, tikar besar untuk mushalla dan solar cell portable untuk penerangan tenda pengungsi.
Kepala Desa Ulee Blang Mane, M Khalis Munadi menjelaskan, dapur umum untuk Pengungsi Rohinya ini sudah berlangsung selama delapan bulan. Dapur umum ini dikelola Desa dengan 120 orang bergantian memasak untuk ratusan Pengungsi Rohingya.
“Jadi sekarang yang bekerja disini lebih kurang 120 orang, kita buat shift sehingga dalam sehari bisa bekerja 18 orang,” jelas Khalis.
Saat ini sekitar 370 Pengungsi Rohingya dari dewasa hingga anak-anak masih ditempatkan di kamp penampungan sementara di gedung bekas kantor imigrasi Lhoksumawe.