Selasa 27 Aug 2024 16:40 WIB

Seni Lebon di Desa Wisata Selasari Pangandaran

Seniman masih terus berusaha mempertahankan agar kesenian ini tetap lestari.

Red: Gita Amanda
Desa Wisata Selasari merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Seni Lebon merupakan salah satu kesenian khas yang ingin dilestarikan.
Foto: Pemkab Pangandaran
Desa Wisata Selasari merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Seni Lebon merupakan salah satu kesenian khas yang ingin dilestarikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Desa Wisata Selasari merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Desa Selasari menurut data sekunder dari RPJMDes telah ada sejak jaman penjajahan Jepang. Daerah yang berada pada ketinggian 200-500 mdpl ini memiliki luas wilayah lebih kurang 2.292.500 hektare (ha).

Desa Wisata Selasari menawarkan wisata menjelajah desa dan sungai yang menyenangkan, seperti body rafting dan river tubing. Selain itu ada pula wisata alam seperti Bukit Pepedan Hills dan Goa Sutrareregan. Selain menawarkan wisata menjelajah sungan dan wisata alam, Desa Wisata Selasari juga menawarkan wisata seni dan budaya, yaitu Kesenian Lebon.

Baca Juga

Lebon atau yang saat ini dikenal dengan Kesenian Lebon mulai ada pada abad ke-17, yaitu sekitar tahun 1951-1952 dan mulai berkembang di Pangandaran sekitar tahun 1950-an. Lebon yang memiliki arti kubur/dikubur, pada zaman dahulu merupakan satu adat atau tradisi yang sering digunakan untuk menyelesaikan suaru permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan jalan kekeluargaan atau musyawarah, seperti permasalahan sengketa lahan atau sengketa wilayah.

Permasalahan-permasalahan tersebut akan diselesaikan dengan cara pertarungan antara jawara dari tiap wilayah tersebut sampai mati. Adapun tempat dan waktu pertandingan akan dirundingan terlebih dahulu antar kedua utusan bobotoh dari tiap wilayah tersebut dengan dipimpin oleh sesepuh atau pimpinan daerah setempat.