Selasa 27 Aug 2024 18:46 WIB

Rasulullah SAW Sangat Merindukan Umatnya Akhir Zaman, Bagaimana Beliau Mengenali Mereka?

Rasulullah SAW mengenali umat Islam dari bekas wudhu

Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW mengenali umat Islam dari bekas wudhu
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW mengenali umat Islam dari bekas wudhu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat menyayangi umatnya. Meski mereka yang hidup pada masa setelah beliau wafat. Lantas bagaimana Nabi Muhammad SAW mengenali mereka?

Sejumlah riwayat menjelaskan tentang hal ini. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq, menukilkan riwayat dari Abdullah bin Abi Auwfa RA, bahwa Rasulullah SAW pernah besabda:

Baca Juga

ﺇﻧﻰ ﻟﻣﺸﺘﺎﻕ ﺇﻟﻰ ﺇﺧﻮاﻧﻰ ﻓﻘﺎﻝ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎﺏ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻟﺴﻨﺎ ﺇﺧﻮاﻧﻚ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺃﻧﺘﻢ ﺃﺻﺤﺎﺑﻰ ﺇﺧﻮاﻧﻰ ﻗﻮﻡ ﺁﻣﻨﻮا ﺑﻰ ﻭﻟﻢ ﻳﺮﻭﻧﻰ

“Sungguh aku rindu pada saudara- saudaraku”. Umar berkata “Bukankah kami saudaramu?” Nabi menjawab: “Bukan. Kalian adalah Sahabatku. Saudaraku adalah orang-orang yang iman kepadaku tapi tidak pernah melihatku.”

Lantas bagaimana Rasulullah SAW akan mengenali umatnya yang tidak pernah bertemu selama ratusan tahun, terhalang ruang dan waktu?

Allah SWT telah menjadikan orang-orang beriman memiliki sifat dan karakteristik yang membedakan mereka dari orang lain di akhirat, dan yang dengannya Nabi (SAW) akan mengenali para pengikutnya di Hari Kiamat, seperti efek wudhu, yang merupakan cahaya yang terlihat pada organ wudhu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَقْبُرَةَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فَقَالُوا كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah mendatangi pekuburan lalu bersabda, "Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, "Sungguh aku sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita."

Para Sahabat bertanya, 'Tidakkah kami semua saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan bersabda: "Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka yang belum berwujud."

Sahabat bertanya lagi, 'Bagaimana kamu dapat mengenali mereka yang belum berwujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan bersabda, "Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ' Para Sahabat menjawab, 'Sudah tentu wahai Rasulullah.'

BACA JUGA: Nubuat Masa Depan Rasulullah SAW Terbukti, 3 Fenomena Umat Akhir Zaman Ini Terjadi

Beliau bersabda lagi, 'Maka mereka datang dalam keadaan muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudlu. Aku mendahului mereka ke telaga. Ingatlah! Ada golongan lelaki yang dihalangi dari datang ke telagaku sebagaimana dihalaunya unta-unta sesat'. Aku memanggil mereka, 'Kemarilah kamu semua'. Maka dikatakan, 'Sesungguhnya mereka telah menukar ajaranmu selepas kamu wafat'. Maka aku bersabda: "Pergilah jauh-jauh dari sini." (HR Muslim)

 

photo
Lima sikap mulia Rasulullah SAW (ilustrasi) - (republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement