Said menyebut persoalan nilai tukar rupiah selama ini juga selalu membuat pening. Grafik transaksi kurs dalam jangka panjang cenderung melemah. Pada 2025 pemerintah mengusulkan kurs Rp. 16.100/USD. Pimpinan Banggar DPR mendorong agar kurs bisa lebih rendah di level 15.900/ USD.
“Kita yakin, dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi, dan menguat investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membuat rupiah lebih kuat,” kata dia.
Dia menjelaskan, pemerintah mengajukan tingkat bunga SBN 10 tahun sebesar 7,1 persen. Suku bunga SBN yang tinggi yang kita dapati telah menjelma menjadi beban tinggi. Jumlah kumulatif bunga utang sejak 2015 hingga 2023 senilai Rp. 2.569,4 triliun.
Dengan tingkat bunga government bond tertinggi dibanding negara peers, kata Said, membuat fiskal tidak sehat. Pemerintah harus mempelajari, dan mengembangkan best practice dari negara peers yang berada di level 1 -3 persen.