Rabu 28 Aug 2024 07:42 WIB

Indef Bicara Utang Besar tak Mampu Tekan Tingkat Kemiskinan RI

Jokowi hanya mampu mengurangi tingkat kemiskinan sebesar tiga juta orang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
Kepolisian membagikan bantuan sosial (bansos) beras kepada warga miskin (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Rahmad
Kepolisian membagikan bantuan sosial (bansos) beras kepada warga miskin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Center of Macroeconomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman mengatakan realisasi investasi selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) belum optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini diperparah dengan tingginya tingkat utang pemerintah.

"Utang pemerintah Jokowi satu dekade naik terus jumlahnya. Bayangkan. sepanjang periode 10 tahun, utang Jokowi hampir Rp 6.000 triliun," ujar Rizal saat diskusi publik Indef bertajuk 'Evaluasi 10 Tahun Jokowi bidang Ekonomi' di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Baca: Pangdam Brawijaya Ingatkan Netralitas TNI Sambut Pilkada 2024

Rizal menyebut, fakta itu mengindikasikan andil utang yang besar dalam menopang program pembangunan infrastruktur Indonesia dalam satu dekade terakhir. Persoalannya, lanjut dia, langkah pemerintah meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan utang tak berbanding lurus dalam mengerek perekonomian.