REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Petani milenial di Kabupaten Kuningan berhasil memanen singkong raksasa seberat 50 kilogram. Capaian itu menunjukkan peran generasi muda di Kabupaten Kuningan dalam bidang pertanian.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah menjelaskan, singkong istimewa tersebut berasal dari Desa Karanganyar, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Singkong besar itu, ditanam oleh Ketua KWT (Kelompok Wanita Tani) Munggaran, Wiwi Wariah. ‘’Singkong ini merupakan singkong kawinan dengan sistem mukibat,’’ kata Wahyu, Rabu (28/8/2024).
Menurut Wahyu, sistem ubi kayu Mukibat pada dasarnya adalah ubi kayu hasil sambungan dari batang bawah ubi kayu (Manihot esculenta) dengan ubi kayu karet (Manihot glaziovii). Sehingga menghasilkan singkong yang luar biasa besar ukurannya dibanding dengan singkong biasa pada umumnya. ‘’Setelah melalui kawinan sistem Mukibat tersebut, hingga menghasilkan singkong dengan ukuran panjang 60 centimeter, dengan berat 50 kilogram, dengan umur kurang lebih 1,5 tahun,’’ katanya.
Adapun nama Mukibat diambil dari penemu teknologi tersebut yaitu Mukibat, seorang petani yang hidup dan tinggal di daerah Ngadiloyo, Kabupaten Kediri pada periode 1903-1966.
Wahyu mengatakan, singkong yang dihasilkan petani milenial binaan Diskatan Kabupaten Kuningan itu merupakan simbol kekayaan hasil bumi serta dukungan generasi muda tani terhadap pelestarian budaya lokal. Menurutnya, singkong selama ini menjadi pangan lokal yang banyak dikonsumsi masyarakat Kabupaten Kuningan dan diolah menjadi berbagai produk kuliner.