Rabu 28 Aug 2024 12:17 WIB

Ketua Bawaslu Yahukimo: Staf Kami yang Ditembak 'Polisi' Bukan OPM

Status korban penembakan di Papua Pegunungan disangkal.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Fitriyan Zamzami
Keluarga menangisj jenazah Tobias Silak (22 tahun) yang meninggal ditembak di depan Mapolres Yahukimo pada 20 Agustus 2024
Foto: Dok Republika
Keluarga menangisj jenazah Tobias Silak (22 tahun) yang meninggal ditembak di depan Mapolres Yahukimo pada 20 Agustus 2024

REPUBLIKA.CO.ID, YAHUKIMO -- Bawaslu Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan menuding kepolisian melakukan pembohongan publik terkait terbunuhnya seorang warga asli Papua di wilayah itu pekan lalu. Warga yang sempat disebut sebagai anggota kelompok separatis dan pelaku penembakan itu ternyata merupakan staf pendukung Bawaslu Yahukimo.

"Jadi secara kelembagaan ingin saya sampaikan bahwa yang bersangkutan tidak terkait dengan kelompok separatis. Dia adalah staff resmi Bawaslu Yahukimo," ujar Ketua Bawaslu Yahukimo Yusem Bahabol kepada Republika pada Rabu (28/8/20204).

Baca Juga

Yang ia maksudkan bernama Tobias Silak (22 tahun). Silak meninggal ditembak di depan Mapolres Yahukimo pada 20 Agustus 2024 lalu. Dalam laporan awal yang diperoleh Republika, kepolisian mulanya melansir bahwa Tobias meninggal akibat "penembakan terukur" oleh aparat kepolisian.

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa mulanya terjadi penembakan di Pasar Lama, di depan Mapolres Yahukimo sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Kepolisian kemudian melihat dua orang berboncengan menaiki sepeda motor dan meminta mereka berhenti. Karena perintah tak diindahkan, aparat mengeluarkan tembakan. Satu di antara yang menaiki sepeda motor kemudian tewas tertembak. Korban diidentifikasi bernama Tobias Silak.