REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengakui ada faktor Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahjapurnama yang membuat Ketua Umum Megawati Sukarnoputri tak jadi menunjuk Anies Rasyid Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan, ada risiko kerenggangan dua kutub yang tajam di internal partai jika Megawati tetap memilih Anies untuk diusung. Di antara masa pendukung Anies dan Ahok, kata Deddy, masih ada ketegangan.
Baca Juga
Deddy pun mengakui Ahok sejatinya merupakan salah-satu pilihan yang ada di kantong Megawati. Tetapi, belum meyakinkan untuk disorongkan maju, lantaran memiliki latar belakang yang dinilai memiliki permasalahan.
.
Megawati, kata Dedy, pada akhirnya memilih jalan yang bijaksana untuk menutup risiko ketegangan yang menajam itu. Di antaranya dengan memanggil Pramono Anung pulang ke partai, untuk menjadi cagub dengan Rano Karno sebagai cawagub.
“Iya akhirnya, Ibu Ketua Umum memutuskan untuk menunjuk Pak Pramono Anung, dan Bung Rano Karno sebagai jalan tengah dari dua pilihan (Anies atau Ahok) yang saling berada di dua kutub yang saling berbeda,” begitu kata Deddy.
Aspirasi kader
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement