Rabu 28 Aug 2024 17:14 WIB

Minuman Manis Dinilai Lebih Berisiko Sebabkan Diabetes Dibandingkan Nasi Putih

Minuman manis kemasan mengandung gula tambahan yang meningkatkan kadar gula darah.

Red: Qommarria Rostanti
Minuman manis (ilustrasi). Minuman manis memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan diabetes tipe 2 dibandingkan nasi putih.
Foto: www.freepik.com
Minuman manis (ilustrasi). Minuman manis memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan diabetes tipe 2 dibandingkan nasi putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa minuman manis begitu populer? Rasa manisnya yang segar memang menggugah selera. Namun, di balik kelezatannya, minuman manis menyimpan bahaya yang mengancam kesehatan.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan minuman manis memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas dan langsung berpengaruh pada resistensi insulin jika dibandingkan dengan nasi putih. “Minuman manis seperti soda atau teh kemasan mengandung gula tambahan dalam jumlah besar yang langsung meningkatkan kadar gula darah tanpa memberikan manfaat gizi,” kata Pelaksana Sementara Ketua Harian YLKI Indah Sukmaningsih melalui keterangan pers YLKI yang diterima, Rabu (28/8/2024).

Baca Juga

Indah mengatakan dalam riset yang telah dilakukan terbukti bahwa minuman manis dan nasi putih memiliki potensi meningkatkan risiko diabetes namun tingkatnya berbeda. Konsumsi rutin minuman manis dikaitkan kuat dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Sebaliknya nasi putih meskipun memiliki indeks glikemik tinggi tapi tidak mengandung gula tambahan dan masih memberikan karbohidrat sebagai sumber energi terutama jika dikonsumsi dalam porsi yang wajar.

“Namun untuk menjaga kesehatan pilihan yang lebih aman adalah mengurangi konsumsi keduanya, mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula, serta mengganti nasi putih dengan karbohidrat yang lebih sehat seperti nasi merah atau quinoa,” kata dia.