Rabu 28 Aug 2024 19:09 WIB

RS Kariadi Serahkan Kasus Kematian Dokter ARL Akibat Bullying ke Kemenkes

Hingga saat ini PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr.Kariadi masih ditangguhkan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Suntikan Roculax (ilustrasi). Dokter muda peserta PPDS anastesi Undip Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax lewat lengannya.
Foto: Dok. Freepik
Suntikan Roculax (ilustrasi). Dokter muda peserta PPDS anastesi Undip Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax lewat lengannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi menyerahkan seluruh hal berkaitan dengan penyelidikan kematian dokter Aulia Risma Lestari (ARL), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip), kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). ARL diduga bunuh diri karena mengalami perundungan dari para seniornya saat menempuh PPDS di RSUP Dr.Kariadi.

"Untuk kasus PPDS, kami dari Rumah Sakit Kariadi sudah menyerahkan semua terkait investigasi, terus untuk penjawabannya lewat Kementerian Kesehatan. Dari Kementerian Kesehatan juga berkoordinasi dengan civitas Undip," kata staf Humas RSUP Dr.Kariadi, Aditya Kandu Warendra, ketika dihubungi, Rabu (28/8/2024).

Dia mengungkapkan hingga saat ini PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr.Kariadi masih ditangguhkan. "Sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan itu kan tidak ada batasnya (penangguhan PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr.Kariadi). Berarti ini masih menunggu dari investigasi, juga telusur atas kejadian (kematian ARL)," ucapnya.

Menurut Aditya, meski saat ini tidak ada para peserta PPDS Anestesia Undip, pelayanan di RSUP Dr.Kariadi tidak mengalami gangguan. "Alhamdulillah, sampai sekarang untuk pelayanan tidak terganggu. Karena penjadwalkan kan sudah ada dan dokter-dokter yang berkaitan dengan penjadwalan memang sudah ada. Berarti tinggal diteruskan saja," ujarnya.