Rabu 28 Aug 2024 19:18 WIB

Cerita Elite PDIP Saat Megawati Pilih Pramono untuk Tengahi Anak Abah dan Ahokers

Megawati diklaim tak pernah meminta Anies menjadi kader PDIP.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai menyampaikan pidato saat pengumuman bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (26/8/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai menyampaikan pidato saat pengumuman bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (26/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Deddy Sitorus mengatakan, faktor Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang berisiko memunculkan kerenggangan internal di partainya membuat PDIP akhirnya mengambil jalan tengah. Yaitu dengan menunjuk Pramono Anung-Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) dari PDI Perjuangan untuk Pilkada Jakarta tahun ini.

Menurut dia, tak ada pertentangan paham maupun ideologi antara Anies Rasyid Baswedan dengan PDI Perjuangan. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, kata dia, juga tak pernah meminta mantan gubernur Jakarta 2018-2023 tersebut untuk bergabung menjadi kader Banteng Moncong Putih, jika ingin disorongkan ke Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga

“Bisa disebut Pak Pramono Anung dan Bung Rano Karno ini menjadi jalan tengah,” begitu kata Deddy saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).

Deddy mengungkap, di masa-masa akhir penentuan cagub untuk Pilkada Jakarta, Senin (26/8/2024), PDI Perjuangan sebetulnya sudah menyisakan dua nama, yakni Anies atau Ahok. Dan posisi untuk cawagub, sudah dipastikan untuk Rano atau yang dikenal sebagai Si Doel Anak Betawi.

Bahkan, Deddy mengungkapkan, datangnya Anies ke DPP PDI Perjuangan pada Senin (26/8/2024) dan bertemu dengan Rano sebagai bukti keseriusan dari Megawati untuk memasangkan keduanya. PDI Perjuangan mengakui, Anies Baswedan memiliki popularitas maupun elektabilitas tertinggi yang bisa menjadi solusi elektoral bagi PDI Perjuangan. Pun juga sesuai dengan ekspektasi dari PDI Perjuangan untuk bisa menjadi penyambung antara kelompok-kelompok berbasis agama dan kalangan nasionalis.

“Kita mengelaborasi potensi untuk bersama-sama dengan Pak Anies karena melihat beberapa hal yang bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan psikologis politik, termasuk psikologis sosial, dan juga persoalan elektoral di Jakarta,” kata Deddy.

Deddy pun membantah keras Megawati mendesak Anies untuk terlebih dahulu menjadi kader jika ingin diusung oleh PDI Perjuangan. “Kita tidak pernah menawarkan Pak Anies menjadi anggota PDI Perjuangan. Kalau pun kemarin itu kita memilih Pak Anies, kita sudah diwakilkan oleh Bung Rano sebagai kader. Kita nggak serakah. Jadi tidak ada memang usulan kepada Pak Anies untuk menjadi kader,” kata Deddy.

photo
Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Risiko kerenggangan di internal PDIP.. baca di halaman selanjutnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement