REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial X diramaikan dengan cicitan para bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, terutama Pramono Anung dan Ridwan Kamil. Pasalnya, cicitan itu dianggap seksis dan misoginis.
Pramono buka suara terkait diungkitnya kembali cicitannya di X pada masa lalu. Menurut dia, ketika itu masyarakat bermain Twitter (sebelum diganti menjadi X) untuk bercanda. Ia pun mengaku ikut dalam arus canda di media sosial yang baru populer itu.
"Jadi era di tahun 2010, orang-orang yang bermain Twitter itu eranya adalah era bercanda, seperti TikTok sekarang," kata dia di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Menurut dia, Twitter ketika itu sama halnya dengan TikTok hari ini. Namun, bercandaan di TikTok pasti akan terlihat usang di masa depan, termasuk bisa dianggap tak sesuai norma.
Pramono menilai, cicitanya itu hanya sekadar bercanda untuk menanggapi topik yang sedang ramai. Tidak ada maksud untuk merendahkan pihak tertentu.
"Apakah saya menyesal melakukan itu? enggak," kata Pramono.
Ia tak menyesal karena sama sekali tidak pernah berniat untuk menghujat atau merendahkan orang lain. Ia juga mengaku tak pernah menyebarkan konten pornografi.
"Bahwa kemudian ada kata-kata yang sedikit guyonan memang ada dan itu saya bertanggung jawab terhadap hal itu," kata dia.