Rabu 28 Aug 2024 20:44 WIB

70 Peserta MTS Plus Tarbiyah Tondano Dibekali Pelatihan Aplikasi Cegah Bullying

Aplikasi Diary Online dicetuskan dosen Unima

Red: Nashih Nashrullah
Unima lakukan pelatihan Diary Online
Foto: Dok Istimewa
Unima lakukan pelatihan Diary Online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebanyak 70 peserta dari MTs Swasta Plus Tarbiyah Tondano Sulawesi Utara mengikuti pelatihan Aplikasi Diary Online untuk Pencegahan Bullying, aplikasi yang berhasil digagas Hamsah, dosen Universitas Negeri Manado (Unima). Mereka terdiri dari 29 Siswa Kelas 7 dan 31 Siswa Kelas 8 serta 10 Guru Kelas.

Kegiatan yang berlangsung 21-22 Agustus 2024 lalu ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan di kelas bersama Tim Pengabdi dan fasilitator yang mengerti tentang penggunaan aplikasi diary online.

Baca Juga

Ketua Tim Pelatihan, Hamsah, mengatakan pelatihan ini wujud tridarma perguruan tinggi, selain pendidikan/Pengajaran dan penelitian, dosen juga dituntut bagaimana mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Hamsah yang memiliki latar belakang pendidikan sosiologi ini memandang bahwa perilaku bullying merupakan salah satu penyimpangan sosial.

Berdasarkan hal tersebut, maka lahirlah ide PKM tentang bagaimana mencegah bullying melalui penerapan IPTEK dengan pengembangan dan pelatihan penggunaan aplikasi diary online.

“Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk meminimalkan perilaku bullying yang ada pada lingkungan mitra, mengingat permasalahan bullying sangat marak terjadi khususnya di lingkungan pendidikan,” kata dia, dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).

Dia mengatakan kegiatan yang merupakan bagian Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan tema Pencegahan Perilaku Bullying di Sekolah Melalui Penggunaan Aplikasi Diary Online ini dilakukan penguatan materi tentang pengenalan dan pencegahan bullying.

“Kemudian di hari kedua adalah memberikan pelatihan dan pendampingan bagaimana penggunaan aplikasi diary online dalam mencegah perilaku bullying,” kata dia.

Dia menjelaskan, diary online yang dikembangkan merupakan terobosan baru dalam pengembangan IPTEK untuk pencegahan perilaku bullying.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna (siswa) untuk mengakses di handphone versi android masing-masing dan siswa bisa mendapatkan edukasi tentang pengenalan bullying.

Hamsah menambahkan, siswa juga dapat menuliskan pengalaman atau cerita sehari hari dalam aplikasi diary online. Sehingga ini dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan literasi menulis siswa. Kemudian siswa dapat mengirim tulisannya kepada guru.

“Siswa pun melalui aplikasi ini dapat chat atau ngobrol langsung dengan gurunya jika ada hal yang ingin disampaikan terkait dengan bullying,” tutur dia.

Hamsah menyebut kegiatan ini mendapatkan respons positif dari mitra karena dianggap sangat membantu sekolah dalam memberikan pemahaman bullying kepada siswa. Dimana disadari bahwa perilaku bullying dalam bentuk verbal sering terjadi di lingkungan sekolah.

“Pada umumnya perilaku tersebut tidak disadari oleh siswa bahwa itu merupakan perilaku bullying. Seperti memanggil teman dengan sebutan selain nama dan lain-lain,” tutur dia.

Dia berharap, kegiatan ini memberikan nilai manfaat dan ada keberlanjutan dari aplikasi yang telah dibuat. Sehingga ke depan Aplikasi Diary Online selain untuk pencegahan bullying juga dapat menjadi sarana pembelajaran interaktif antara siswa dan guru.

Diketuai Hamsah, SPd MPd dosen pendidikan sosiologi FISH Unima, tim ini beranggotakan Gladly Caren Rorimpande, STM ISD (dosen Teknik Informatika Unima) dan Fatimah HS SH MH (dosen Ilmu Hukum Unima) serta dua orang mahasiswa Pendidikan Sosiologi Lena Engelin dan Nurmila Mamonto.

Kegiatan ini melibatkan dua narasumber utama dari dosen Universitas Negeri Manado, bapak Prof Ferdinand Kerebungu,M.Si (Guru besar pendidikan sosiologi FISH Unima) dan Ismail, S Pd,M Pd (dosen FBS Unima).

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement