REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Universitas Riau dan Pondok Pesantren Aufia Global Islamic Boarding School melatih remaja putus sekolah di Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, cara memasang instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Keterampilan ini semoga bisa menjadi bekal bagi warga sekitar untuk menghadapi peluang pembangunan PLTS skala rumah tangga, industri dan industri kelistrikan," kata Ketua Tim pengabdian Unri, Dr. Iswadi Hasyim, ST, MT di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, pelatihan ini memuat materi pembangunan instalasi PLTS yang bertipe baterai, penyiapan kurikulum/modul pelatihan instalasi PLTS.
Biaya kegiatan ini katanya lagi, bersumber dari dana DRTPM DIKTI dengan pelaksanaan harus dilakukan hingga akhir tahun 2024. Program ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mewajibkan dosen untuk berkontribusi kepada negara.
"Dalam kegiatan pengabdian Unri itu melibatkan tiga dosen Fakultas Teknik dan FISIP Unri serta sejumlah mahasiswa fakultas teknik yang terlibat di perkuliahan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebuah program Kemendikbudristek bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja," katanya.
Program MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil baik di dalam maupun di luar program studi, di perguruan tinggi yang sama atau yang berbeda atau di luar perguruan tinggi dirangkaikan dengan pengabdian masyarakat melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) di pondok pesantren tersebut.
"Semoga keberadaan LKP ponpes Aufia ini makin terjangkau oleh warga sekitar pondok dan memberikan peluang bagi remaja putus sekolah di sekitar ponpes itu bergabung dan mendapatkan keterampilan di bidang instalasi PLTS," katanya.
PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik dengan energi surya dapat dilakukan secara langsung menggunakan fotovoltaik, atau secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi surya menjadi energi listrik menggunakan efek fotolistrik. Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya meliputi modul surya, inverter, dan baterai listrik.
Sistem pembangkit listrik tenaga surya terbagi menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem tersebar, sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai kondisi penerapannya tersendiri.
Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibuat dengan beberapa jenis sistem penerapan antara lain sistem pencatu daya satelit, pencahayaan listrik, komunikasi, pompa air dan pendinginan. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi surya ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Pemanfaatan energy terbarukan saat ini semakin meningkat, dan seiring semakin meningkatnya pemanasan global (global warming). Energi terbarukan pembangkit listrik tenaga surya termasuk yang paling banyak digunakan. Karena iklim di negara Indonesia adalah iklim tropis yang banyak mendapat sinar matahari, maka sangat cocok untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga surya.