Kamis 29 Aug 2024 10:07 WIB

Ragam Faedah Hubungan Intim Bagi Suami Istri, Nikmat yang Halal Hingga Pencegah Zina

Hubungan intim suami istri merupakan metode alami untuk pemeliharaan ras manusia.

Red: A.Syalaby Ichsan
Hubungan intim pasutri
Foto: Google
Hubungan intim pasutri

REPUBLIKA.CO.ID, Hubungan seksual suami istri merupakan salah satu kenikmatan yang dihalalkan dalam pernikahan. Meski  bukanlah satu-satunya tujuan pernikahan, umat Islam  perlu mengetahui fungsi serta faedah berhubungan intim dalam Islam.

Endy Estiwara dalam buku Fikih Kedokteran Kontemporer menjelaskan, berhubungan intim secara halal memiliki banyak manfaat. Syekh Abdullah al-Bassam berpendapat, hubungan intim dapat menciptakan kesenangan dan kenikmatan yang diberikan Allah kepada laki-laki dan perempuan.

Baca Juga

Hubungan intim dalam pernikahan pun menjadi pencegah bagi kemaluan seseorang terjatuh dalam perbuatan zina. Maka dijelaskan, hubungan intim dalam pernikahan itu sejatinya adalah medium untuk menundukkan pandangan, dan memelihara diri menjauhi perbuatan-perbuatan haram.

Setiap anggota tubuh dan indra manusia memiliki zina, yang mana kesemuanya dapat dibuktikan atau didustakan oleh kemaluan. Untuk itu sudah jelas kiranya, manfaat dan faedah berhubungan intim dalam rumah tangga sebagaimana yang ditekankan dalam syariat.

Selanjutnya, hubungan intim antara suami dengan istri juga merupakan metode alami yang dipersiapkan dan ditujukkan oleh Allah untuk tujuan regenerasi, pemeliharaan ras manusia, dan pemakmuran bumi. Ia sesuai dengan watak manusia dan kesenangan insani guna merealisasikan tun tutan psikologis serta insting alami. Karena itu, apapun yang menyimpang darinya, maka berbenturan dengan watak tersebut.

photo
Ilustrasi Hubungan Intim - (Republika/Mardiah)

Syekh Abdullah pun menjelaskan, hubungan intim dalam rumah tangga dapat menjadi sarana yang paling efektif dalam memelihara keberlangsungan mahligai rumah tangga. Tidak diragukan bahwa tersingkapnya aurat bagi selain suami-istri itu hukumnya haram, dapat menyebabkan keretakan dalam rumah tangga juga haram.

Allah SWT sangat keras dalam menjaga nasab (keturunan) dan melaknat orang yang menghubung kan nasab kepada selain ayahnya. Islam pun melarang pria mengaliri 'ladang' milik pria lain dengan cairan spermanya.

Hubungan intim antara suami-istri juga dapat diartikan sebagai ekspresi cinta yang aktif dan bersifat mutual dari keduanya. Ia merupakan indikasi praktis tentang kecenderungan dan orientasi jiwa antara yang satu dengan yang lain. Makna inilah yang digunakan para ulama untuk menafsirkan firman Allah dalam Alquran surah An-Nisa ayat 129.

Allah berfirman: Wa lan tastathi'uu an ta'diluu baina an-nisaa-I walaw harashtum falaa tamiluu kullal-maili fatadzaruha kalmuallaqati, wa in tushlihu wa tattaqu fainnallaha kaana ghafuran rahima. Yang artinya: Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istriistrimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian.

Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cinta), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Lapar seksual menurut ilmu medis

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”

(QS. Yusuf ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement