Kamis 29 Aug 2024 10:11 WIB

Karena Sakit, Dadan Mundur dari Bursa Pilwalkot Bandung

Dukungan Dadan disalurkan untuk pasangan Dandan-Arif.

Dadan Drajat Martamihardja tengah dirawat di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, belum lama ini.
Foto: Istimewa
Dadan Drajat Martamihardja tengah dirawat di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon wakil wali kota Bandung Dadan Drajat Martamihardja mundur dari bursa Pilwalkot 2024 karena sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, Senin (26/8/2024). Di tengah sakitnya, Dadan mengajak para pendukung dan simpatisannya untuk mendukung pasangan calon kepala daerah (Cakada) Kota Bandung Dadan Riza Wardana-Arif Wijaya (Dandan-Arif).

Sebelumnya dikabarkan, Dadan Drajat Martamihardja yang merupakan kader Partai Demokrat, merupakan balon wakil wali Kota Bandung yang dipasangkan dengan Balon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana. Kemundurannya digantikan oleh Arif Wijaya.

Kepada wartawan, Dadan mengaku harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit swasta. Karena kondisi kesehatan, dirinya tidak bisa mengikuti tahapan-tahapan pendaftaran di KPU hingga proses kampanye. ‘’Saya mohon maaf kepada Pak Dandan Riza Wardana, PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat karena dengan berat hati harus mengundurkan diri karena sakit,’’ ujarnya.

Selama ini, dirinya mengaku telah mendapatkan sambutan hangat dari PDIP, Partai Demokrat hingga Calon Walikota Bandung Dandan Riza Wardana. Dadan mengakui, Dandan Riza Wardana merupakan sosok yang baik dan ramah, termasuk pengurus partai pengusungnya yaitu PDIP dan Partai Demokrat. 

Untuk itu, Dadan mengaku akan mendukung penuh penggantinya sebagai calon wakil wali Kota Bandung Arif Wijaya. Dengan begitu, dirinya siap memenangkan pasangan Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya. ‘’Kang Dandan dan Kang Arif, merupakan sosok yang sangat tepat memimpin Kota Bandung,’’ tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement