Kamis 29 Aug 2024 10:23 WIB

Yuk, Tiru Gaya Hidup Nabi yang Hanya 2 Kali Sakit

Rasulullah SAW hanya dua kali sakit di sepanjang hayatnya.

Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahukah Anda, Nabi Muhammad SAW sepanjang hayatnya "hanya" mengalami sakit sebanyak dua kali? Pertama, ketika beliau diracuni oleh seorang Yahudi yang menghidangkan sajian kepadanya. Kedua, sakitnya beliau ketika menjelang wafat.

Artinya, Nabi SAW memiliki gaya hidup yang sehat sehingga jarang sakit. Sekurang-kurangnya, ada sejumlah pola hidup beliau yang patut kita tiru.

Baca Juga

Pertama, dimulai dari asupan makanan dan minuman. Tidak sekadar halal, melainkan juga baik (thayyib) untuk tubuh.

Ingat firman Allah Ta'ala dalam surah al-Baqarah ayat 168. Artinya, "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."

Mengutip tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud makanan "halalan thayyiban" adalah sajian yang menghasilkan kebaikan bagi jiwa dan raga. Makanan atau minuman itu tidak sampai membahayakan fisik dan akal seseorang yang mengonsumsinya.

Adapun keseharian Rasul SAW ialah mengonsumsi sarapan yang sehat. Biasanya, beliau sarapan dengan segelas air yang dicampur madu.

Pada siang hari, Rasul SAW biasanya memakan kurma ajwa sebanyak tujuh butir. Untuk diketahui, tiap kurma mengandung glukosa yang mudah terserap dalam darah sehingga mudah pula menghasilkan tenaga. Buah kurma juga memiliki kandungan serat tinggi, yakni sekitar 1,6 gram per 100 gram.

Sore hari, Nabi SAW mengonsumsi roti yang dicampur air cuka atau minyak zaitun. Khasiat minyak zaitun antara lain sebagai pencegah kanker dan menjaga suhu tubuh. Beliau juga mengonsumsi sayur, yakni sejenis sana al makki dan sanut.

Malam hari, Rasulullah tidak langsung tidur sesudah makan. Ini penting agar makanan yang sedang dicerna dapat masuk dalam lambung dengan baik.

Satu hal lagi. Beliau tidak pernah berlebihan ketika makan.

Dalam hadis riwayat Ahmad disebutkan, "Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), maka hendaknya sepertiga (isi) perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.”

Olahraga hingga pola tidur teratur ...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement