Jumat 30 Aug 2024 10:32 WIB

Studi pada Tikus Menunjukkan Puasa Intermiten Dapat Memicu Risiko Kanker

Penelitian sebelumnya telah menyiratkan puasa dan diet yang meniru puasa sebenarnya dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker, dan bahkan berpotensi meningkatkan kemanjuran terapi antikanker.

Rep: Impresi Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Impresi Republika
.

asianheartinstitute.org
asianheartinstitute.org

Meskipun studi sebelumnya telah menghubungkan puasa intermiten dengan manfaat seperti penurunan berat badan dan risiko demensia, penelitian baru pada tikus menunjukkan potensi sisi buruk dari pantangan makanan berkala: peningkatan risiko kanker.

Penemuan ini mengikuti studi sebelumnya yang menemukan bahwa puasa pada tikus menyebabkan peningkatan kemampuan regeneratif sel induk usus mereka, melindungi terhadap cedera dan peradangan.

Sekarang tim peneliti internasional telah menentukan peningkatan produksi sel induk ini meningkat saat tikus makan kembali setelah berpuasa.

Terlebih lagi, makan dapat memperkenalkan mutagen – senyawa seperti amina heterosiklik dalam daging yang dibakar, yang dapat menyebabkan mutasi genetik – yang meningkatkan risiko memicu tumor kanker.