REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan berbagai kriteria orang-orang yang beruntung. Misalnya, mereka yang menyeru pada kebajikan sekaligus mencegah kemungkaran (amar makruf nahi mungkar), seperti disebut dalam Alquran surah Ali Imran ayat ke-104.
Contoh lainnya adalah golongan Mukminin yang selalu menjaga shalat. Ini dijelaskan dalam surah al-Hajj ayat ke-77.
Baca Juga
Dalam bahasa Indonesia, nasib mujur diistilahkan sebagai langkah kanan. Umpamanya, seseorang yang mendapatkan rezeki tak terduga.
Berarti, dia telah melangkah kanan. Tentu saja, keberuntungan melibatkan banyak faktor. Minimal, diri telah berbuat walaupun hanya dengan melangkahkan kaki.