Jumat 30 Aug 2024 16:16 WIB

Selain Mossad, Dua Dinas Intelijen Ini Layani Israel Menjajah Palestina

Ada tiga dinas intelijen Israel yang berperan menjajah Palestina.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi agen intelijen Israel Mossad.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi agen intelijen Israel Mossad.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestina sebagai sebuah negara memiliki Palestinian General Intelligence Service atau Dinas Intelijen Umum Palestina (PGIS) yang berada di bawah komando langsung presiden Otoritas Palestina (PA). Sementara Israel sebagai penjajah punya tiga lembaga intelijen, yang paling dikenal adalah Mossad. Dua lembaga lainnya adalah Shin Bet dan AMN.

Pendirian Mossad merupakan bagian dari pemikiran Perdana Menteri David Ben-Gurion. Pendirian Mossad dilakukan segera setelah berdirinya negara Israel yang menjajah Palestina. Sebab kerangka negara harus ditetapkan untuk badan-badan intelijen yang sudah aktif pada periode negara saat ini. 

Baca Juga

Seperti yang lazim dilakukan di seluruh dunia, tren yang ada adalah membentuk tiga kerangka kerja terpisah, badan intelijen militer yang kemudian disebut AMN. Badan keamanan internal selanjutnya disebut Shin Bet, dan badan intelijen yang beroperasi di luar negeri disebut Mossad.

Dilansir dari laman Mossad.Gov, dijelaskan bahwa realisasi konsep pengoperasian badan intelijen ini memerlukan waktu dan dilakukan secara bertahap. Pada tanggal 30 Juni 1948, markas besar layanan berita Organisasi Haganah (SHI) dibubarkan, dan badan intelijen Negara Israel didirikan. 

Pada bulan Juli 1949, Reuven Shiloh mengusulkan, Pejabat Kementerian Luar Negeri dan kepala departemen politik, untuk membentuk lembaga pusat untuk konsentrasi dan koordinasi badan intelijen dan keamanan. Tujuannya adalah untuk mencapai koordinasi dan arahan badan intelijen dan keamanan dari aktivitas intelijen. 

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا جَاۤءَكَ الْمُؤْمِنٰتُ يُبَايِعْنَكَ عَلٰٓى اَنْ لَّا يُشْرِكْنَ بِاللّٰهِ شَيْـًٔا وَّلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِيْنَ وَلَا يَقْتُلْنَ اَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِيْنَ بِبُهْتَانٍ يَّفْتَرِيْنَهٗ بَيْنَ اَيْدِيْهِنَّ وَاَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِيْنَكَ فِيْ مَعْرُوْفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan yang mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai‘at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Mumtahanah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement