Jumat 30 Aug 2024 17:27 WIB

Ini Alasan Anies tak Mau Masuk Partai Politik

Anies memutuskan untuk membangun partai atau organisasi kemasyarakatan sendiri.

Red: Teguh Firmansyah
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berswafoto dengan warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Ahad (4/8/2024). Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 itu menyempatkan waktu untuk berolahraga dan menyapa warga.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berswafoto dengan warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Ahad (4/8/2024). Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 itu menyempatkan waktu untuk berolahraga dan menyapa warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya enggan masuk ke partai politik karena seluruh kubu saat ini sedang disandera oleh kekuasaan. Bahkan, kata ia, mencalonkan nama saja sudah terancam. 

"Kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam," kata Anies dalam siaran live streaming yang dilakukan di akun Youtube-nya, Jumat.

Baca Juga

Walau demikian, Anies tidak menyebut secara rinci partai politik mana saja yang dia nilai telah tersandera kekuasaan. Anies melanjutkan, fenomena tersebut telah dia temui selama dia melewati masa kontestasi Pilpres hingga Pilkada 2024.

Karenanya, dia memilih untuk tidak masuk partai agar tidak terikat oleh kekuasaan. Dengan demikian, dia dapat bersikap lebih independen. "Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan, jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies.