Jumat 30 Aug 2024 17:40 WIB

Tentara Israel Kerahkan Buldoser Serang Jenin Tiga Hari Berturut-turut

Para saksi melaporkan mereka mendengar ledakan dan baku tembak sporadis.

Anggota pasukan Israel di dalam kendaraan lapis baja memeriksa ambulans  saat operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (28/8/2024). Bentrokan dengan militer Israel di Tepi Barat meningkat tajam sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Anggota pasukan Israel di dalam kendaraan lapis baja memeriksa ambulans saat operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (28/8/2024). Bentrokan dengan militer Israel di Tepi Barat meningkat tajam sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Tentara Israel  melanjutkan serangan militernya di Kota Jenin dan kamp pengungsi di bagian utara Tepi Barat untuk hari ketiga secara berturut-turut, Jumat (30/8/2024).

Menurut para saksi, serangan militer di Jenin itu telah meluas dengan pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi, kawasan timur, dan Kota Zababdeh. Para tentara Zionis itu mengepung rumah-rumah, melakukan penggeledahan, dan menginterogasi sejumlah besar penduduk.

Baca Juga

Para saksi melaporkan mereka mendengar ledakan dan baku tembak secara sporadis di beberapa daerah di Jenin.

Tentara Israel mengerahkan bala bantuan militer tambahan yang menyebabkan bentrokan bersenjata dengan warga Palestina. Saksi mata mengatakan buldoser militer juga mendampingi pasukan Israel dan terlibat dalam penghancuran infrastruktur serta kendaraan di kota dan kamp tersebut.

Di Zababdeh dekat Jenin, Ahmed Turkman, warga setempat, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel memasuki kota tersebut, menembaki sekelompok pemuda, dan membakar sebuah kendaraan milik warga Palestina.

“Kami menemukan bercak darah di tanah setelah tentara mundur,” kata Turkman.

Sementara di Tulkarem, para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel mundur dari daerah itu pada Kamis malam setelah serangan militer yang berlangsung lebih dari 48 jam.

Mereka menambahkan tentara Israel meninggalkan kota tersebut. Operasi militer mereka itu menyebabkan empat orang meninggal, beberapa orang lainnya terluka, dan kerusakan parah pada infrastruktur.

Pada Rabu, tentara Israel melancarkan serangan militer terbesar sejak 2002 di Kota Tulkarem dan Jenin, serta di kamp pengungsi Al Fara dekat Tubas yang menyebabkakn 16 warga Palestina gugur, menurut data Palestina.

Tentara menarik diri dari kamp Al Fara Kamis pagi setelah operasi selama 30 jam.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang membunuh lebih dari 40.600 warga Palestina. Korban dari serangan yang berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu tersebut kebanyakan wanita dan anak-anak.

Menurut data Palestina, setidaknya 670 warga Palestina telah terbunuh, hampir 5.400 lainnya terluka dan lebih dari 10.300 orang ditangkap di wilayah pendudukan.

Pada 19 Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah ilegal dan menuntut pemindahan semua permukiman  yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement