Jumat 30 Aug 2024 17:40 WIB

Ini Rasa Penyesalan Anies tak Bisa Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengklaim banyak masyarakat yang datang ke rumahnya pasca-Pilpres 2024.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan
Foto: Republika/Bayu Adji P
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan merasa menyesal karena gagal menjadi kontestan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Anies mengklaim kekecewaan itu muncul karena suara rakyat yang dititipkan kepadanya batal tersalurkan. 

Hal tersebut dikatakan oleh Anies pasca tak mengikuti Pilkada serentak 2024. Anies sempat digadang-gadang diusung jadi Cagub Jakarta atau Jawa Barat. Tapi peluangnya pupus. 

 

"Ada penyesalan itu. Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini menyampaikan keinginan untuk mengembalikan kondisi seperti 1,5 tahun terakhir," kata Anies saat memberikan keterangan di akun Youtube pribadinya pada Jumat (30/8/2024).

 

Anies mengklaim banyak masyarakat yang datang ke rumahnya pasca-Pilpres 2024. Mereka disebut Anies datang guna berkeluh kelas atas kondisi hidupnya. Anies merasa mendapat amanah untuk membantu mereka dengan ikut Pilkada 2024.

 

"Berat kalau mereka tak dapat penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraan. Itu yang kalau ditanya sebagai rasa sesal bagaimana rakyat miskin di Jakarta yang jadi fokus perhatian kita, tak bisa saya penuhi harapannya," ucap mantan Gubernur Jakarta itu.

 

Anies lantas mengungkit adanya aspirasi dari warga Kampung Bayam guna mendapat keadilan.  "Ini yang saya kalau dibilang perasaan ya, ada perasaan waduh ini aspirasi ini tak bisa kita tuntaskan, warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang 'Pak tolong ini dituntaskan'," ucap Anies. 

 

Oleh karena itu, Anies berharap publik dapat memaafkannya lantaran gagal membantu lewat jalur eksekutif. Walau demikian, Anies meyakini upaya membantu masyarakat bisa dilakukan lewat cara lain. Hanya saja, Anies tak merinci bantuan apa yang bisa diberikannya.  "Saya minta maaf tidak bisa membantu melalui jalan pembuat kewenangan, pembuat kebijakan tetapi bukan berarti perjuangan selesai," ujar Anies.

 

Diketahui, PDIP resmi mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) di Pilgub Jakarta 2024.

Keputusan ini menjawab teka-teki siapa figur yang dipilih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu setelah diisukan mendukung Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta.

 

Di Pilgub Jabar, nama Anies santer disebut akan diusung PDIP. Tapi di waktu terakhir, dinamika politik yang terjadi membuat Anies terhempas dari bursa Pilgub Jabar 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement