REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, penurunan jumlah populasi kelas ekonomi menengah yang terjadi dalam rentang waktu 2019 hingga 2024 tidak hanya di Indonesia. Menurut dia, fenomena itu juga melanda banyak negara di seluruh dunia.
"Itu problem yang terjadi hampir di semua negara, karena ekonomi global turun semuanya," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Respirasi Kesehatan RS Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2019 masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut menurun dalam lima tahun terakhir hingga mencapai 47,85 juta pada 2024, atau berkurang 9,48 juta orang.
Penurunan jumlah masyarakat kelas ekonomi menengah itu terjadi lantaran penurunan kinerja sektor manufaktur di Tanah Air. Jokowi menyampaikan, fenomena tersebut adalah tantangan di banyak negara yang dipengaruhi oleh dua faktor.