REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pegiat hukum dan demokrasi mendukung langkah Anies Baswedan untuk membentuk organisasi masyarakat (ormas), maupun partai politik (parpol) baru. Pakar Tata Negara Refly Harun mengatakan, bakal sulit bagi Anies Baswedan untuk tetap berada dalam episentrum politik nasional dalam periode saat ini, jika tak bergabung dengan parpol.
Akan tetapi, Refly, pun memahami sikap Anies yang tak sudi masuk ke dalam parpol yang ada saat ini. “Dia (Anies Baswedan) sepertinya tidak akan masuk parpol,” begitu kata Refly saat ditemui Republika di Brawijaya X, di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (30/8/2024).
Refly mengamati penyampaian Anies Baswedan yang mengajukan pertanyaan terbalik kepada publik tentang parpol mana di Indonesia saat ini, yang tak disandera oleh kepentingan kekuasaan. “Jangankan katanya masuk parpol, untuk mengusung saja, nggak bisa. Jadi memang nggak ada gunanya (Anies Baswedan masuk parpol),” ujar Refly.
Akan tetapi, Refly percaya, sejatinya peran parpol dalam negara demokrasi merupakan sarana paling ampuh untuk meraih kekuasaan secara konstitusional. Pun parpol memang menjadi bagian dari infrastruktur politik yang paling penting dalam bernegara demokrasi.