Sabtu 31 Aug 2024 17:14 WIB

Hadiri Silatnas Kebangsaan di Ponpes Darul Falah, Ini Pesan Kapolres Indramayu 

Ari juga mengingatkan seluruh masyarakat Indramayu untuk tidak termakan oleh hoaks

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Silatnas Kebangsaan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Darul Falah, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Sabtu (31/8/2024).
Foto: Dok Humas Polres Indramayu
Silatnas Kebangsaan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Darul Falah, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Sabtu (31/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Silatnas Kebangsaan digelar di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Sabtu (31/8/2024). Kegiatan dengan tema “Pendewasaan Berdemokrasi” itu turut dihadiri oleh Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo.

Plt Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM RI, Rahmadi juga hadir mewakili menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo menekankan pentingnya kedewasaan dalam berdemokrasi, terutama menjelang Pilkada serentak 2024.

Baca Juga

‘’Indonesia adalah salah satu negara yang menganut paham demokrasi. Kedewasaan dalam berdemokrasi sangat penting dan dibutuhkan agar tidak terjadi perpecahan dalam berbangsa dan bernegara,’’ ujarnya.

Ari juga mengingatkan seluruh masyarakat Indramayu untuk tidak termakan oleh isu-isu sosial, hoaks, atau politik identitas yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Ari pun berpesan kepada para pemuka agama untuk memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada masyarakat.

‘’Saya juga mendorong para tokoh masyarakat dan ulama untuk meningkatkan peranannya. Semoga dengan kegiatan silaturahmi kebangsaan ini, masyarakat dapat lebih memahami sikap yang benar dalam berdemokrasi,’’ katanya.

Ari mengungkapkan, tugas pokok kepolisian dalam rangka pengamanan Pilkada adalah menjaga kondusifitas kamtibmas. Dengan demikian, proses demokrasi dapat berjalan aman, tertib, dan damai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement