Ahad 01 Sep 2024 09:56 WIB

Harlah BWI ke-17, Kemenag Luncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf

Badan Wakaf Indonesia diharapkan mampu meningkatkan literasi wakaf masyarakat.

Red: Karta Raharja Ucu
amenag saat meluncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf yang bersamaan dengan Malam Puncak Harlah ke-17 BWI di Jakarta, Jumat (30/8/2024). Malam itu Wamenag didampingi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin.
Foto: Dok Kemenag
amenag saat meluncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf yang bersamaan dengan Malam Puncak Harlah ke-17 BWI di Jakarta, Jumat (30/8/2024). Malam itu Wamenag didampingi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mengungkapkan pentingnya upaya modernisasi tata kelola wakaf Indonesia. Untuk itu, Kemenag mendorong Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk menyiapkan satu perangkat atau sistem yang mampu mengintegrasikan data wakaf nasional, sekaligus dapat meningkatkan literasi wakaf masyarakat.

“Hal tersebut tidak hanya memastikan tata kelola wakaf menjadi optimal, tetapi juga menjamin perlindungan aset wakaf dari potensi penyalahgunaan yang tidak sesuai syariat Islam,” ujar Wamenag saat meluncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf yang bersamaan dengan Malam Puncak Harlah ke-17 BWI di Jakarta, Jumat (30/8/2024). Malam itu Wamenag didampingi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin.

Menanggapi permintaan Wamenag, Kamaruddin Amin mengaku BWI terus berupaya melakukan pencatatan terhadap seluruh lembaga dan nazir wakaf di Indonesia. Ia mengatakan, upaya dilakukan melalui cabang-cabang BWI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Ia juga menjelaskan, BWI telah meluncurkan aplikasi Satu Wakaf yang dapat diakses melalui telepon seluler. “Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam berwakaf, sehingga kegiatan berwakaf menjadi lebih terintegrasi dan transparan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam Kemenag itu.