REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kota Batam merupakan jendela archipelago terdekat Indonesia ke negara Asia Tenggara. Dengan adanya potensi bisnis ini, penyediaan jasa kepelabuhanan bertaraf internasional dan letak strategis Batam dalam jalur pelayaran internasional menjadikan Pelabuhan Batu Ampar mampu menarik pasar pengguna jasa pelabuhan di Singapura.
Harapan Pelabuhan Batu Ampar menjadi Terminal Peti Kemas berstandar internasional dan moderen pun tak akan lama lagi. Dipastikan, tahun depan Pelabuhan Batu Ampar akan semakin apik dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Salah satu yang paling berkontribusi dalam proyek ini adalah PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). VP of Sales WSBP Sena Eka Hanafi mengungkapkan, pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu yang terbesar dari ribuan kontrak WSBP. Diketahui, Batam merupakan salah satu area cakupan Sales Area 1 WSBP.
“WSBP mendapatkan nilai kontrak kerjasama sebesar Rp360 miliar dengan waktu 15 bulan dan masa pemeliharaan selama 365 hari,” kata Sena dalam program Wicara WSBP Kelas Pertama, Selasa (20/8/2024).
Penandatangan kontrak yang dilakukan pada Mei tahun ini merupakan nilai kontrak baru (NKB) WSBP dan sudah tercapai hingga 40 persen dari target setahun. Saat ini, WSBP tengah mengerjakan proyek tersebut di area Pelabuhan yang memiliki luas 12 hektar yang terdiri dari pembangunan halaman kontainer dan infrastruktur pendukung seluas 9,8 hektar dan perbaikan kontainer yard seluas 2,2 hektar.
Peningkatan kapasitas pembangunan terminal peti kemas Batu Ampar dilakukan untuk mendukung aktivitas bisnis dan peningkatan pelayanan kegiatan bongkar muat peti kemas. Pada tahap I tahun ini, Pelabuhan Batu Ampar telah mengoperasikan satu unit STS Crane dan dua unit Harbour Mobil Crane (HMC) untuk melayani aktivitas bongkar muat peti kemas.
WSBP akan meningkatkan kapasitas Container Yard di pelabuhan peti kemas Batu Ampar dari 550 ribu TEUs per tahun menjadi 900 ribu TEUs per tahun. Pembangunan infrastruktur ini bukan hanya memodernisasi pelabuhan Batu Ampar, tetapi juga akan memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Batam secara keseluruhan.
WSBP juga berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk-produknya, untuk pembangunan pelabuhan Batu Ampar ini WSBP melakukan pendetilan konsep rancang bangun menjadi Detail Engineering Design (DED) selama 3-4 bulan dari total masa pengerjaan proyek selama 15 bulan. Selama ini, WSBP mengaku selalu berhasil menciptakan solusi yang lebih andal dan aman.
Hingga semester I di tahun 2024 ini, WSBP berhasil meraih 243 kontrak dengan total Rp 648 miliar untuk Area 1, 269 kontrak dengan total Rp 668 miliar untuk Area 2, 363 kontrak dengan total Rp203 miliar untuk Area 3, 217 kontrak dengan total Rp 388 miliar untuk Area 4, dan 66 kontrak senilai Rp 28 miliar untuk Area 5. WSBP juga memperoleh Rp 710 miliar dari jasa konstruksi.
Untuk area 1, WSBP menyuplai produk terbaiknya pada proyek pembangunan Toll Serang-Panimbang dan jalan Tol Trans Sumatera Ruas Betung-Jambi Seksi 4. Kemudian untuk area 2 terdapat proyek pembangunan jalan Toll Ciawi-Sukabumi Seksi 3 dan proyek pembangunan LRT Jakarta untuk Fase 1B Velodrome-Manggarai.
Selanjutnya pada area 3 ada proyek pembangunan jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 dan proyek pembangunan Bendungan Bener Kabupaten Purworejo Paket 2. Sementara untuk area 4 proyek terdapat pembangunan jalan tol IKN Segmen SP. Tembadung Jembatan Pulau Balang dan proyek pembangunan jalan akses Bandara VVIP. Sedangkan untuk area 5 terdapat proyek pembangunan Jembatan Palu 4 dan proyek pembangunan Swiss-Bell Hotel Nabire Papua.