Ahad 01 Sep 2024 17:53 WIB

Israel Serang Konvoi Bantuan Makanan dan Bahan Bakar di Gaza

Keempat warga Palestina tersebut berada di kendaraan terdepan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Orang-orang bersenjata menembakkan senjatanya saat pemakaman tiga warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki, Kamis, 22 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Majdi Muhammad
Orang-orang bersenjata menembakkan senjatanya saat pemakaman tiga warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki, Kamis, 22 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan yang membawa makanan dan bahan bakar ke rumah sakit di Gaza merenggut nyawa empat warga Palestina pada Kamis lalu, kata kelompok bantuan yang bermarkas di Amerika Serikat (AS), Anera. 

Keempat warga Palestina tersebut berada di kendaraan terdepan konvoi bantuan Anera yang menuju Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Emirat di Rafah, Gaza selatan. Hal ini disampaikan kelompok bantuan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu.

Baca Juga

Anera mengatakan, segera setelah konvoi meninggalkan penyeberangan Kerem Shalom (Kareem Abu Salem) yang dikuasai Israel ke Gaza, empat warga Palestina dari komunitas tersebut mengambil alih kendaraan terdepan, dengan alasan kekhawatiran bahwa rute tersebut tidak aman dan berisiko dijarah.

"Pihak berwenang Israel menuduh bahwa mobil terdepan (konvoi) membawa banyak senjata. Namun, setiap laporan awal dari mereka yang berada di tempat kejadian menunjukkan bahwa tidak ada senjata yang terlihat," kata Anera, dikutip dari laman The New Arab, Ahad (1/9/2024).

Sebuah rencana yang disetujui oleh pihak berwenang Israel menyerukan penjaga keamanan yang tidak bersenjata dalam konvoi tersebut. Keempat orang tersebut belum diperiksa atau dikoordinasikan dengan otoritas Israel, tetapi konvoi tersebut tidak menganggap mereka sebagai ancaman, kata Anera.

Anera mengatakan tidak ada peringatan atau komunikasi sebelum serangan udara Israel. Tidak ada staf Anera yang terluka. Setelah keempat orang tersebut wafat, anggota konvoi lainnya mengirimkan bantuan, kata Anera.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh beberapa media, tentara Israel beralasan bahwa, "Sejumlah penyerang bersenjata menguasai kendaraan di depan konvoi dan mulai memimpinnya."

"Setelah pengambilalihan dan verifikasi lebih lanjut bahwa serangan yang tepat terhadap kendaraan penyerang bersenjata dapat dilakukan, serangan dilakukan," kata tentara Israel.

Militer Israel dan kedutaan besar Israel di Washington tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Namun, biasa terjadi, organisasi bantuan dan kemanusiaan telah diserang sebelumnya oleh tentara Israel di Gaza, Palestina.

Pada April 2024, tiga serangan Israel menghantam konvoi kendaraan bantuan, merenggut nyawa tujuh staf World Central Kitchen. Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan minggu ini bahwa salah satu kendaraannya terkena 10 peluru di dekat pos pemeriksaan militer Israel.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement