Ahad 01 Sep 2024 18:07 WIB

6 Temuan Pew Research Ini Ungkap Kencenderungan Beragama Terkini di 5 Negara Asia

Fenomena beragama di lima negara Asia tampak terdegradasi

Red: Nashih Nashrullah
Sembahyang membakar dupa (ilustrasi). Fenomena beragama di lima negara Asia tampak terdegradasi
Foto:

Kelima, orang-orang di seluruh wilayah ini umumnya memandang agama sebagai kekuatan positif dalam masyarakat. Mayoritas di Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam mengatakan bahwa agama membantu masyarakat dengan memberikan panduan untuk melakukan hal yang benar. Di Jepang, sekitar setengah dari orang dewasa memiliki pandangan seperti ini.

Di seluruh wilayah, orang Kristen lebih cenderung melihat agama sebagai sesuatu yang positif bagi masyarakat. Di Hong Kong, misalnya, 89 persen orang Kristen mengatakan bahwa agama membimbing orang untuk melakukan hal yang benar dan memperlakukan orang lain dengan baik, dibandingkan dengan 78 persen penganut Buddha dan 76 persen orang yang tidak berafiliasi.

Pandangan negatif tentang peran agama dalam masyarakat tidak begitu meluas. Namun, sekitar empat dari sepuluh orang di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan mengatakan bahwa agama mendorong takhayul dan pemikiran yang tidak logis.

Di tempat-tempat ini, kata “agama” sering kali dipahami sebagai bentuk agama yang terorganisir dan hirarkis - seperti agama Kristen atau gerakan keagamaan baru - bukan bentuk spiritualitas tradisional Asia. (“Agama” biasanya diterjemahkan sebagai zongjiao dalam bahasa Cina, shūkyō dalam bahasa Jepang, dan jonggyo dalam bahasa Korea).