Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Ketahuilah, sesungguhnya apapun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqan (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Anfal Ayat 41)
Namun semua hak yang Nabi Muhammad SAW terima itu tidak menjadikan beliau hidup di istana megah atau mengoleksi semua baju termahal dunia atau makan makanan terlezat di dunia. Semua tidak terjadi pada Rasulullah SAW, sebab semua harta yang Nabi SAW dapatkan dikembalikan lagi buat para fakir miskin dan orang-orang tidak punya yang membutuhkan.