Senin 02 Sep 2024 16:38 WIB

Advocacy Group AZEC 2024 Konkretkan Proposal Wujudkan Emisi Nol Karbon

AZEC akan mengintensifkan komunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Red: Fernan Rahadi
Advocacy Group Round Table AZEC yang digelar di St Regis, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Foto: dokpri
Advocacy Group Round Table AZEC yang digelar di St Regis, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seiring dengan meningkatnya intensitas bencana alam di seluruh dunia, urgensi penanganan perubahan iklim semakin mendesak. Untuk itu, Asia Zero Emission Community (AZEC) berkomitmen untuk segera mencapai netralitas karbon tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan Advocacy Group Round Table AZEC yang digelar di St Regis, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe, menyampaikan bahwa para menteri yang tergabung di dalam AZEC memiliki tugas besar untuk merumuskan kebijakan yang mendorong negara-negara di Asia dan ASEAN mencapai nol emisi karbon, serta menjadikan AZEC sebagai pusat dari nol emisi karbon dunia. AZEC akan mengintensifkan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan sektor swasta agar memiliki pemahaman yang sama dalam peta jalan dekarbonisasi ini.

Dalam paparannya, Watanabe juga menyoroti peningkatan permintaan energi di ASEAN yang sejalan dengan pertumbuhan populasi, pembangunan ekonomi, dan perluasan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, ASEAN harus memastikan pasokan energi yang cukup sambil terus mendorong dekarbonisasi tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Sampai saat ini, bahan bakar fosil masih menjadi sumber energi utama di banyak negara di ASEAN, yang tentu berkontribusi pada peningkatan emisi karbon. Oleh karena itu, para menteri yang tergabung di dalam AZEC harus mampu untuk mendorong transformasi menuju pengunaan energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan.