Senin 02 Sep 2024 16:50 WIB

Kemenag Bandingkan Larangan Jilbab di RS Medistra dengan Keterbukaan Polisi dan TNI

RS Medistra meminta maaf soal dugaan larangan jilbab bagi tenaga kesehatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil

Foto: Republika/Wihdan Hidayat

Jilbab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Zayadi membandingkan pelarangan jilbab bagi perawat dan dokter umum di RS Medistra Jakarta Selatan dengan keterbukaan Polri dan TNI mengamokodasi Jilbab. Menurut dia, saat ini penggunaan Jilbab di institusi di kepolisian dan TNI saja sudah mendapatkan tempat.

Karena itu, lanjut dia, seharusnya pihak RS Medistra tidak melarang pegawainya untuk menggunakam jilbab.

"Maka kalau kemudian kita mengambil benchmarking kepada apa yang sudah diterapkan di TNI-Polri, saya kira semestinya tidak perlu ada pelarangan," ujar Zayadi kepada Republika.co.id, Senin (2/9/2024).

Menurut dia, pelarangan jilbab tersebut sudah menyangkut soal hak dasar bagi setiap warga negara untuk melaksanakan ajaran agamanya. Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.

Agar kasus larangan jilbab ini tidak terus berulang, menurut dia, perlu adanya persepsi yang sama terkait penggunaan jilbab.

"Saya kira karena kejadian ini kan berulang ya, hemat saya memang ke depan perlu ada persepsi yang sama terkait dengan bagaimana kebijakan menyangkut penggunaan jinbab terutama oleh para karyawan, oleh para pegawai di lembaga-lembaga pemerintah maupun di lembaga-lembaga swasta itu," kata Zayadi.

Sebelumnya, beredar di dunia maya surat yang tertulis dokter Diani Kartini bertanggal 29 Agustus 2024 ditujukan kepada Direksi RS Medistra. Dalam surat itu, dia mengatakan,

“Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra. Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan apakah bersedia membuka hijab jika diterima."

Dokter spesialis bedah onkologi itu pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari RS Medistra Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2024). Langkah ini dia ambil setelah rumah sakit tempat dia bekerja sejak 2010 itu, melarang perawat dan dokter umum mengenakan jilbab.

“Dan saya juga langsung keluar tidak bekerja di Medistra lagi setelah peristiwa itu, tepatnya kemarin, Sabtu 31 Agustus 2024,” ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (1/9/2024).

Permintaan Maaf RS Medistra

Baca Juga

Sementara, RS Medistra, Senin (2/9/2024), menyampaikan permohonan maafnya terkait dugaan pembatasan penggunaan jilbab bagi dokter dan perawatnya. RS Medistra mempersilakan bagi siapapun yang ingin bekerja sama untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan.

Permintaan maaf itu disampaikan, salah satunya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (2/9/2024). Berikut isinya:

Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen.

RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.

Salam,

Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua

Direktur

Berita Terkait

khazanah - 04 September 2024, 08:00

Menag Sebut KSM 2024 Harus Jadi Inspirasi Bagi Siswa di Indonesia

TV Diimbau Tampilkan <em>Running Text</em> Adzan Maghrib Saat Misa, Jubir Menag: Untuk Toleransi

khazanah - 03 September 2024, 23:39

TV Diimbau Tampilkan Running Text Adzan Maghrib Saat Misa, Jubir Menag: Untuk Toleransi

news - 03 September 2024, 21:01

Ketua Pansus Haji Sebut BPKH tak Bersalah dalam Kisruh Alokasi Kuota Haji Tambahan

khazanah - 03 September 2024, 16:06

Polemik Larang Jilbab, Ini Hubungan Jilbab dengan Kisah Nabi Adam dan Hawa

khazanah - 03 September 2024, 14:26

Dari Kasus RS Medistra, Aktivis Muda Muhammadiyah Sebut Banyak Kasus Pembatasan Jilbab

khazanah - 03 September 2024, 14:00

Tak Menyesal Keluar dari RS Medistra, Ini Delapan Jenis Rezeki yang Menanti Dokter Diani

khazanah - 03 September 2024, 13:10

Polemik Aturan Jilbab di RS Medistra, Perempuan ICMI: Hati-Hati dalam Membuat Aturan

khazanah - 03 September 2024, 10:48

Bisa Bekerja Tapi Harus Lepas Jilbab, Siapa yang Dosa?

Yuk Ngaji Hari Ini

Ù†ÙŽØ²Ù‘ÙŽÙ„ÙŽ Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ’ÙƒÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙƒÙØªÙ°Ø¨ÙŽ Ø¨ÙØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ‚Ù‘Ù Ù…ÙØµÙŽØ¯Ù‘ÙÙ‚Ù‹Ø§ Ù„ÙÙ‘Ù…ÙŽØ§ Ø¨ÙŽÙŠÙ’Ù†ÙŽ ÙŠÙŽØ¯ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù ÙˆÙŽØ§ÙŽÙ†Ù’Ø²ÙŽÙ„ÙŽ Ø§Ù„ØªÙ‘ÙŽÙˆÙ’Ø±Ù°Ù‰Ø©ÙŽ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø§ÙÙ†Ù’Ø¬ÙÙŠÙ’Ù„ÙŽÛ™

Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil,

(QS. Ali 'Imran ayat 3)

Berita Lainnya

Ibu hamil dapat melakukan beberapa cara agar anak yang ada di kandungannya terhindar dari penyakit jantung bawaan. (ilustrasi)

gaya-hidup - Selasa , 14 Feb 2023, 16:36 WIB

Cegah Penyakit Jantung Bawaan pada Anak, Ibu Hamil Perlu Lakukan Ini

Berat badan mudah naik pada usia 50-an. (ilustrasi).

gaya-hidup - Selasa , 14 Feb 2023, 15:52 WIB

Berat Badan Mudah Naik pada Usia 50-an, 2 Hal Ini Jadi Alasannya

1 dari 100 bayi baru lahir memiliki penyakit jantung bawaan. (ilustrasi)

gaya-hidup - Selasa , 14 Feb 2023, 15:45 WIB

1 dari 100 Bayi Baru Lahir Punya Penyakit Jantung Bawaan

Ilustrasi bayi. Salah satu gejala anak memiliki penyakit jantung bawaan ialah berat badan sulit naik.

gaya-hidup - Selasa , 14 Feb 2023, 15:38 WIB

Kenali Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Cara mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh. (ilustrasi)

gaya-hidup - Selasa , 14 Feb 2023, 14:17 WIB

Cara Efektif Turunkan Kolesterol Jahat di Tubuh, 5 Langkah Ini Patut Ditiru

Terpopuler

1	Sering Dibacakan saat Maulid Nabi, Apa Isi Kitab Barzanji?
2	Sejarah Perayaan Maulid Nabi, Benarkah Digagas Saladin?
3	Tunduknya Pohon kepada Rasulullah SAW
4	Ragam Cara Perayaan Maulid Nabi
5	Tangis Haru Kaum Anshar dengan Pilihan Rasulullah
6	Protes Genosida Israel di Gaza, Pria Amerika Lakukan Bakar Diri
7	Nikah Sandal Jepit pada Masa Rasulullah
8	Mukjizat Alquran dalam Diri Nabi Muhammad
9	Siapakah Nabi Idris? Ini Profil dan Keutamaannya
10	Gus Salam Tanggapi Santai Isu Pembubaran MLB NU