Senin 02 Sep 2024 17:55 WIB

Pramono-Rano akan Belanja Masalah Jakarta ke Para Mantan Gubernur

Pramono dan Rano ingi melanjutkan program gubernur Jakarta terdahulu.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kanan) menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat (30/8/2024). Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pasangan pertama dari tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat Pilgub DKI Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kanan) menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat (30/8/2024). Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pasangan pertama dari tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat Pilgub DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Pramono Anung dan Rano Karno akan melakukan safari politik ke para mantan gubernur DKI Jakarta.

Safari politik tersebut, Pramono menerangkan sebagai bagian dari program ‘Belanja Masalah Jakarta’. Program tersebut, diperlukan oleh pasangan dari PDI Perjuangan itu, untuk memperkaya rencana solusi dari beragam permasalahan yang ada di Jakarta selama ini.

Baca Juga

“Saya sudah minta waktu, untuk door to door dari gubenrur ke gubernur, untuk ‘Belanja Masalah Jakarta’. Tentunya kalau saya bisa ketemu dengan gubernur-gubernur ini, kan dulunya yang membuat solusi. Bahwa solusinya sekarang harus dilakukan koreksi, ya pasti ada. Namanya zaman berubah. Tetapi ada hal-hal yang sudah dilakukan yang baik itu harus dilanjutkan,” kata Pramono di Rumah Cemara-19, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (2/9/2024). 

Pramono mengatakan, bersama Rano, pasangan tersebut tak ingin sesumbar memberikan solusi yang baru untuk permasalahan di Jakarta. Karena Pramono yakin, para mantan gubernur yang pernah memimpin Jakarta, pun sudah menjalankan banyak solusi atas beragam persoalan di Jakarta selama ini. Bersama Rano, kata Pramono, pasangan tersebut, hanya ingin memastikan program-program solusi yang sudah dijalankan oleh para pemimpin Jakarta sebelumnya, dapat dilanjutkan.

“Saya melanjutkan apa yang sudah baik dilakukan oleh gubernur-gubernur sebelumnya. Dari mulai Pak Sutiyoso, Pak Foke (Fauzi Bowo), Pak Anies (Baswedan), Pak Ahok (Basuki Tjahjapurnama), Pak Heru, dan juga Pak Jokowi yang juga dulunya gubernur Jakarta juga,” kata Pramono.

Menurutnya, para mantan gubernur tersebut, sudah melakukan segala cara, dan membuat kebijakan untuk menjadikan Jakarta lebih baik. 

Pramono mengatakan, program, maupun kebijakan yang sudah dijalankan oleh gubernur-gubernur sebelumnya tentu punya orientasi untuk perbaikan Jakarta. Hanya kata Pramono, yang diperlukan adalah keberlanjutan dari apa yang sudah dilakukan. “Saya sih tidak ingin muluk-muluk. Yang saya selalu sampaikan, bahwa apa yang sudah menjadi legacy semua gubernur, yang sudah ada dilanjutkan, diperbaiki, dan disempurnakan. Itu saja,” begitu kata Pramono.

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 ini, pasangan Pramono-Rano akan bersaing dengan dua pasangan cagub-cawagub lainnya. Yaitu, Ridwan Kamil - Suswono yang diusung oleh 13 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, dan pasangan independen Dharma Pongrekun - Kun Wardana. Tiga pasangan cagub-cawagub tersebut tinggal menunggu penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta pilkada serempak tahun ini yang akan digelar pada November 2024 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement